Kedatangan Tuhan
dan
Akhir Dunia
(Matius 24:3-8)
Saat kita mendengar sebuah informasi, berita yang berkaitan dengan masa
depan manusia, tentu perlu ada kecermatan, perlu ada ketelitian, pemahaman yang
jelas untuk menerimanya. Sebab sering terjadi banyak orang menerima informasi begitu saja tanpa ketelitian, akhirnya juga
akan mengakibatkan kesalahan dalam menyikapinya, terutama dalam pengambilan
keputusan yang berkaitan dengannya. Artinya: janganlah
kita buru-buru menerimanya apalagi mengakuinya sebagai sebuah
kebenaran, perlu evaluasi, bertanya kepada orang yang mungkin lebih
memahaminya.
Hal itu terjadi dalam diri para murid, saat Yesus mengatakan sesuatu hal
yang akan terjadi atas Yerusalem dan Bait Allah. Yesus melihat adanya kerusakan
moral,
dalam diri penghuni Yerusalem, juga dalam diri para
pelayan Bait Allah. Hilangnya kasih, kebenaran, dan nilai ibadah penyembahan
pada Tuhan. Yang terjadi adalah banyaknya kepalsuan dan kemunafikan yang
dipertontonkan oleh para imam, ahli taurat, Farisi. Terjadi penipuan dalam
nilai ibadah, Bait Allah tidak lagi mereka fungsikan dengan sebenarnya dalam
penyembahan kepada Allah.
Yesus mengutuk kota Yerusalem, dan memberitahukan tentang kehancuran
Yerusalem juga Bait Suci yang ada di dalamnya. Para murid tidak mengerti akan
ucapan Yesus; dan mereka bertanya kapan waktunya: “bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatanganMu dan tanda
kesudahan dunia.“ Dalam hal ini bagaimana para murid bertanya kepada Yesus yang adalah sumber
utama pemberitahuan itu, mereka tidak saling menafsirkan atau berdebat dengan
pendapat masing-masing. Para murid mau mendengar penjelasan yang
sebenarnya demi sebuah pemahaman akan sebuah pernyataan.
Tuhan Yesus menolong para murid memahami apa yang akan terjadi ketika hari
Tuhan sudah dekat; Disebutkan akan banyak muncul nabi-nabi/guru-guru palsu, yang membelokkan arti kebenaran Firman Tuhan.
Guru-guru palsu akan memberitahukan sesuai dengan seleranya, walaupun tidak memiliki kebenaran. Akan terjadi kesulitan besar seperti banjir atau bencana Alam, peperangan, kemiskinan,
hilangnya nilai keadilan dan kebenaran, dan orang-orang yang takut akan Tuhan, yang percaya dan setia pada Allah akan
dianiaya dunia ini. Akibatnya banyak orang yang tidak dapat bertahan dalam
imannya, dan pergi maninggalkan jalan Tuhan mengikuti dunia ini. Para penyesat
akan mempergunakan nama Tuhan, untuk menutupi kebohongan mereka, mereka memakai
atribut-atribut kekristenan. Tentu saja akan sulit untuk dikenali
akan kebenarannya. Itu sebabnya Tuhan katakan, agar semuanya hati-hati, kokoh dalam iman, agar tidak mudah terhasut oleh
rupa-rupa pengajaran.
Jikalaupun
juga akan terjadi kekacauan di dunia ini yang dapat membawa penderitaan bagi
banyak orang, seperti peperangan, kelaparan, bencana alam, Tuhan menasehati
agar kita tidak terlalu kuatir, takut, gelisah, tetapi sangat perlu mawas diri,
dan senantiasa mendekatkan diri pada kebenaran Firman Tuhan; Jikalupun banyak
orang-orang
percaya akan mengalami penderitaan, penganiayaan maupun penyiksaan, janganlah
takut, janganlah meninggalkan hidupnya yang sungguh, sebab semuanya itu
hanyalah ujian akan ketahanan kita, hanya sebuah proses pemurnian, dan barang siapa
yang bertahan hingga kesudahannya, dialah yang akan dimahkotai oleh Tuhan.
Dialah yang akan memilih hidup
dan kehidupan bersama Allah di surga kelak. Kesudahan segala seuatu pasti akan
terjadi, tetapi janganlah goyah iman, karena kemenangan orang yang setia sampai
akhirpun sudah pasti. Firman Tuhan: ”Biarpun bumi dan langit berlalu, tetapi
Firmanku tidak akan pernah berlalu.” Setialah hingga akhir. Selamat hari Minggu. Amin. (HS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar