HIDUP DI JALAN TUHAN
Apakah Anda menceritakan
hal-hal yang penting hidup Anda kepada sembarang orang?
Tentu tidak! Kita menceritakan hal-hal yang
penting atau hal-hal yang rahasia hanya
kepada orang-orang
tertentu yang kita percaya. Kita tidak akan sembarangan menceritakan sesuatu
kepada orang lain yang baru kita kenal. Hanya kepada orang yang dengannya kita memiliki hubungan akrab dan layak dipercaya.
Demikian juga Tuhan. Tuhan
sendiri sudah menyatakan firman-Nya kepada semua orang, dan kepada seluruh ciptaan Tuhan, akan tetapi ternyata belum semua orang bisa mengerti
akan apa isi hati Tuhan. Tuhan akan menceritakan isi hati-Nya, rencana-Nya, dan segala sesuatu keinginan-Nya kepada orang-orang terdekat-Nya. Siapakah orang tersebut? Orang-orang yang takut kepada-Nya (ay.12). Ketika seseorang takut akan Tuhan, berarti ia
memposisikan Tuhan di posisi tertinggi, yaitu sebagai Tuhan atas segala tuhan dalam hidupnya. Ketika kita sudah mencapai tingkatan seperti
itu, maka Tuhan pun akan menunjukkan jalan yang harus kita pilih, dan kita pun hidup dengan setia di jalan Tuhan
tersebut.
Mazmur 25, digolongkan sebagai Mazmur kepercayaan oleh
Daud tentang doa penyerahan diri dari seorang yang sadar akan dosa-dosanya, dan
memohon pembebasan oleh Tuhan dari kesesakan hidupnya dengan:
1. Mengangkat jiwanya
kepada Tuhan untuk berdoa. Artinya ia mengarahkan seluruh perhatiannya hanya kepada
Tuhan.
2. Menyerahkan diri sepenuhnya
kepada Tuhan dengan keyakinan bahwa ia tidak mungkin dipermalukan oleh musuhnya,
sebab Tuhanlah yang menjadi Pembelanya.
3. Menanti-nantikan Tuhan
sedemikian rupa, dengan pengharapan janji Tuhan pasti digenapi.
Pemazmur juga memberi kita pelajaran yang berharga,
bahwa kesetiaan kita kepada Tuhan tidak menjamin terhindar dari kesulitan,
penyakit, dan penderitaan. Betapa orang-orang saleh dalam Alkitab mengalami
penderitaan yang cukup hebat karena berbagai alasan, misalnya: Yusuf, Daud,
Ayub, Yeremia, Daniel, Yesus, Yohanes, Paulus
dan lain-lain. Namun, di balik penderitaan yang mereka alami, ada
rencana besar Tuhan yang hendak dinyatakan-Nya. Allah menginjinkan penderitaan terjadi
tidak berarti bahwa Allah menyebabkannya. Allah tidak pernah menyebabkan
kejahatan, tetapi Ia mengijinkannya terjadi dan mengarahkannya serta
menguasainya supaya hal itu dapat mengerjakan kehendak-Nya. Tuhan tidak
menjanjikan jalan yang mudah, lurus, rata, berkarpet merah dan bertaburan
bunga. Tetapi Dia menjanjikan penyertaan-Nya.
Doa: Ya Tuhan, kami berterima kasih atas pemeliharaan-Mu.
Tolonglah kami untuk takut, selalu taat dan setia kepada-Mu. Berilah kami
kemenangan dan kelegaan dalam setiap pergumulan hidup kami. Dan ampuni dosa
kami dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin. Selamat
hari Minggu! (NS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar