PENELAAHAN
ALKITAB (PA) SEKSI REMAJA
HKBP PONDOK
GEDE RESORT PONDOK GEDE
“APAKAH MASTURBASI ATAU ONANI BERDOSA?”
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu
jangan jatuh ke dalam pencobaan:
roh memang penurut, tetapi daging
lemah."
( Matius 6: 41)
Sabtu, 19 Oktober 2019
1. Bernyanyi BN. HKBP No. 24: 1-2 Lawatlah Tuhan
BL. 59 As=Do
Lawatlah Tuhan,
kami umatmu.
Kami mau memuji
Tuhan, kar’na kasih dan rahmat-Mu.
Lawatlah Tuhan,
kami umat-Mu.
Kasihanilah,
kami yang sesat,
Kaulah
Yesus pertolongan, yang memb’ri keselamatan
Kasihanilah, kami
yang sesat.
2. AGENDA (St. Esteria Boru Berutu, S.Pd)
3. Bernyanyi
BN. HKBP No. 18: 2 Bukalah pintu gerbang-Nya BL.84 C=Do
2. Aku datang
ya Tuhanku, lihat akau hamba-Mu
Dalam rumah-Mu Tuhanku, kami t’rima berkat-Mu
Tinggallah di hatiku, jadi rumah bagimu
4. Pembacaan Nats: 1 Yohanes 1: 5-10
(P: Pemimpin – R: Remaja)
P: Dan inilah berita, yang telah kami dengar
dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam
Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
R: Jika kita katakan, bahwa kita beroleh
persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan
kita tidak melakukan kebenaran.
P: Tetapi jika kita hidup di dalam terang
sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang
dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada
segala dosa
R: Jika kita berkata, bahwa kita tidak
berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam
kita.
P: Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia
adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan
kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat
dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam
kita.
5. Penjelasan
“Masturbasi” (istilah lain yang
berkaitan adalah “onani”) merujuk pada aktivitas pemuasan seksual yang
dilakukan sendiri dan juga untuk diri sendiri. Melalui aktivitas ini, seseorang
bisa menikmati kepuasan seksual tanpa bantuan orang lain. Sebagian orang
terjebak pada rutinitas semacam ini, baik yang belum atau sudah kawin. Apakah
tindakan ini berdosa?
Walaupun secara psikologis ada beragam jenis
masturbasi, kita hanya menyoroti aktivitas yang biasa dilakukan oleh mereka
yang belum kawin (para remaja dan pemuda). Jika dibatasi semacam ini, jawaban
terhadap pertanyaan di atas menjadi sedikit lebih mudah. Masturbasi atau onani
adalah dosa, karena tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab.
Hal ini tentu saja tidak berarti ada sebuah
teks khusus di dalam Alkitab yang melarang masturbasi secara eksplisit dan
langsung. Kejadian 38: 8-10 (baca!) yang sering dipakai sebagai dasar larangan
ternyata tidak relevan. Dosa Onan yang menyebabkan dia dibunuh adalah ketidakmauannya
untuk menaati hukum levirat. Ketidaktaatannya menyiratkan sikap egois terhadap
kakaknya. Ia seharusnya memberikan keturunan bagi kakaknya yang sudah meninggal
dunia. Di samping itu, kasus Onan tidak tepat disebut “onani” dalam pengertian pemikiran
modern, karena melibatkan orang lain dalam sebuah hubungan seksual biasa. Terlepas
dari ketidaksesuaian Kejadian 38: 8-10, masturbasi tetap dilarang oleh Alkitab.
· Pertama, Allah
memaksudkan seks sebagai aktivitas secara biologis sekaligus psikologis dan sosial.
Tidak ada solo sex (seks sendiri). Seks dan relasi tidak terpisahkan. Seks
adalah ungkapan kasih sayang dan simbol keintiman (Kejadian 2: 23-24 baca!).
Pemuasan hasrat seksual melalui masturbasi/onani mengabaikan aspek-aspek
seksual lain yang diajarkan Alkitab.
· Kedua,
masturbasi membawa pada perzinahan. Tuhan Yesus menandaskan bahwa perzinahan
sebenarnya terjadi dalam hati (Matius 5: 27-28 baca!). Tindakan masturbasi
sangat sulit dilakukan tanpa dipicu (sebelum melakukan) atau dibarengi (selama melakukan)
dengan pikiran maupun fantasi seksual. Pada saat pikiran kita ke arah sana,
kita sudah berzinah dalam hati. Jikalau berfantasi seksual saja sudah termasuk
perzinahan, apalagi jika fantasi itu dipupuk oleh pemuasan melalui
masturbasi/onani.
·
Ketiga,
masturbasi tidak sesuai dengan prinsip pengendalian diri (self-control). Hasrat
seksual adalah alamiah, karena menjadi bagian tak terpisahkan dari fase
pubertas. Hampir semua orang, kecuali yang memiliki persoalan tertentu, memiliki
hasrat seksual. Walaupun hasrat ini bersifat alamiah dan pada dirinya sendiri
tidak berdosa, kita harus mengontrolnya sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan dosa (Yakobus 1: 15 Baca!). Kita perlu menundukkan diri di bawah pimpinan
Roh Kudus supaya buah penguasaan diri ditumbuhkan dalam diri kita (Galatia 5: 22-23 Baca!).
Masturbasi hanya akan melemahkan kontrol diri kita.
6. Diskusi
6.1. Kegiatan
apa saja yang boleh kita lakukan untuk menjaga diri dari dosa sesuai dengan
pokok bahasan kita malam ini?
6.2. Bagaimana
cara kita membentengi diri kita dari bacaan dan tontonan erotis yang bisa
merusak diri kita di era internet sekarang ini?
6.3. Bagaimana
membentengi diri pada pergaulan kita di sekolah atau di kampus? Atau di luar
sekolah?
7. Bernyanyi BN. HKBP No. 25: 1 Firman-Mu Tuhan
Allahku BL.181 Es=Do
Firman-Mu Tuhan Allahku, tak ternilai bagiku.
Kujadikan peganganku, di tiap langkah hidupku.
Kalau bukan Firman Tuhan, dasar iman umat-Mu.
Apakah dasar yang kuat, selain firman Tuhanku.
8.
Doa Syafaat
9. Bernyanyi BN. HKBP No. 15: 1-2 Andai
‘ku punya suara indah BL.103 F=Do (Persembahan)
Andai ‘ku punya suara indah,
seribukali suaraku.
Aku bermazmur sangat indah, dari
seluruh jiwaku.
Hatiku sangat bergemar, memuji karya
cipta-Mu.
Andaikan
suaraku menjangkau semua alam ciptaan-Mu.
Akan
‘ku ajak semua makhluk nyanyikan kidung bagi-Mu.
Hendaklah
jiwa ragaku, memuji Tuhan Allahku.
10.
Doa Bapa Kami – Berkat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar