HIDUP DALAM KETAATAN
KEPADA ALLAH
(ESTER 5: 1-8)
Bagaimanakah cara supaya
hidup ini berguna baik untuk diri sendiri maupun bagi banyak orang dan bahkan
untuk seluruh ciptaan Tuhan? Sebuah pertanyaan yang dapat membawa kita dalam
berbagai jawaban, sikap dan pendapat. Memaknai hidup tentu akan senantiasa
memerlukan perubahan, baik dari segi moral/karakter, sifat, tujuan, motivasi
serta iman. Dan jikalau kita juga bertanya: perubahan-perubahan apakah yang sedang terjadi dalam diri kita
masing-masing? Dan apakah yang menyebabkan terjadinya perubahan
itu (kalau ada). Salah satu adalah setiap orang harus memiliki komitmen hidup
dalam mencapai tujuan hidup. Berbagai cara harus kita lakukan untuk dapat
meraihnya, atau sering juga disebut untuk sebuah tujuan hidup sepertinya kita
harus memiliki observasi/penelitian tentang apa tujuan, kesiapan kita dari segi
mental, iman dan psikologi. Dan yang kedua adalah adanya komitmen, integritas
diri yang tidak mudah goyah (bagaimana kita harus memiliki prinsip hidup) untuk sebuah pekerjaan, tugas dan tanggung jawab
kita.
Memahami tanggung jawab yang diembankan kepada kita, baik
itu berupa tugas yang dipercayakan kepada kita, maupun merupakan tanggung jawab
moral yang berasal dari panggilan jiwa, tentu memerlukan kesungguhan,
keberanian untuk menghadapi resiko, sehinga perlu juga kehati-hatian, tidak perlu gegabah dalam menentukan sikap. Perlu
ada evaluasi setiap keinginan, serta cara penyampaian/cara berkomunikasi, sebab hanya dengan komunikasi yang
baik, kita akan diterima (bnd. Ams. 15:1; 4:23).
Tuhan ada di balik setiap perubahan, seperti yang terjadi
dan diperlihatkan Ester dalam kerajaan Ahasyweros. Ester dimampukan oleh hikmat
Tuhan untuk memilih sebuah kesempatan baik dalam penyampaian pesan atau sebuah
tindakan, memiliki keberanian serta memahami setiap resiko yang bakal
dihadapinya untuk keselamatan bangsanya Israel. Ester mempersiapkan strategi
yang cermat dan penuh resiko, bahkan mempertaruhkan nyawanya sekalipun,
mempergunakan setiap kesempatan dengan maksimal. Dia lebih dahulu mempersiapkan dirinya dari penampilan/kecantikannya, sikap
hormat dan kasihnya, untuk bertemu dengan raja Ahasyweros. Namun di balik semua
apa yang dia rancangkan dan akan lakukan, Allah turut serta campur tangan di
dalamnya (Ams. 21:1) serta merta memberi kasih karunia kepadanya.
Orang sering katakan saat dunia perpolitikan di suatu
negara tengah diuji: “Perkembangan politik berubah setiap detik“ artinya
bagaimana setiap pemangku kepentingan dalam negara dengan bijak mempergunakan
setiap kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk membangun diri dalam
kesederhanaan, kejujuran, kebenaran dan ketulusan, bukan untuk membangun
arogansi dan kesombongan yang dapat mencelakakan orang lain. Tidak
mempergunakan kekuasaan untuk pelampiasan hasrat
yang negatif, sebagaimana Haman pegawai tinggi (raja kedua) di pemerintahan
Ahasyweros di Persia, yang merancangkan yang jahat terhadap Mordekhai dan
bangsa Israel. Tuhan mengubah semuanya, bukan keberhasilan yang dialami Haman,
tetapi dia terjebak dalam sistem, rancangan jahat yang dibuatnya sendiri,
dihukum mati dalam hukuman yang dipersiapkan sebelumnya kepada orang lain.
Tuhan mengubah kehidupan umat-Nya, yang
senantiasa melandaskan hidup-Nya dalam takut
akan Tuhan, sebagai mana Ester, Mordekhay bangsa Israel yang diselamatkan dari
niat jahat dunia ini. Yesus yang mengubah hidup manusia dari orang terhukum
menjadi orang yang diampuni, diselamatkan dan dibenarkan. Selamat hari
Minggu. (HS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar