MENGGAPAI HARAPAN
(Kejadian 22:1-12)
Hidup adalah perjuangan yang harus dihadapi dengan
kesungguhan, keteguhan hati serta memiliki pengharapan untuk sebuah kehidupan
yang lebih baik. Ada banyak hal yang harus kita hadapi, terutama persoalan ”mungkinkah
atau tidak”. Bagi setiap orang yang mengatakan dan bertanya: ”Apakah mungkin“
akan membawanya kepada keragu-raguan dan kepada ketidakpastian dan bahkan
hingga kehilangan harapan dan motivasi. Tetapi bagi mereka yang mampu melihat
masa depannya, akan senantiasa berjuang dengan sebuah pengharapan: ”Pasti bisa,
semuanya mungkin bisa terjadi“, akan mendorongnya untuk bersungguh dan
bertekun. Akan mau belajar, mau mendengar arahan dan tuntunan dari orang yang
memberinya tuntunan/arahan. Melihat masa depan yang pasti lebih baik dari hari
ini, menghantar seseorang untuk bersungguh-sungguh, meletakkan dasar hidupnya
kepada sebuah pengharapan, terutama menguatkan imannya akan campur tangan
Tuhan.
Abraham diperhadapkan Tuhan dengan 3 persoalan
kehidupan di luar nalar/logika berfikir manusia, pertama: Tuhan menyuruh
Abraham harus meninggalkan tanah kelahiran, orang tuanya dan juga segala apa
yang dia miliki ke sebuah tempat yang dia sendiri tidak tahu di mana, hanya
berbekal tuntunan Tuhan;..” ke tanah yang akan Kuberikan/Kutunjukkan kepadamu“ kedua:
Tuhan berjanji akan memberikan keturunan yang banyak (termasuk kekayaan dan
kekuasaan), sementara saat itu dia belum memiliki anak, ketiga: Harus
mempersembahkan anaknya Ishak kepada Allah sebagai kurban persembahan. Dia
diminta Tuhan untuk mengurbankan anaknya yang telah 25 tahun dia nantikan sejak
Tuhan mengikatkan janjiNya kepada Abraham. Adalah suatu persoalan yang sangat
sulit dipahami logika berfikir manusia akan jalan Tuhan dalam setiap langkah
kehidupan kita dengan apa yang harus kita lakukan.
Abraham memilih kata “Setia, taat, percaya“ yang dia
perlihatkan dari ketulusan hatinya untuk senantiasa percaya akan apa yang Tuhan
perintahkan kepadanya demi sebuah kehidupan yang lebih bermakna di hadapan
keluarganya, di hadapan bangsa-bangsa, terutama di hadapan Tuhan. Menggapai
nilai sebuah hidup yang penuh harapan. Abraham melakukan setiap apa yang harus dia
lakukan yang berkenan dengan firman Tuhan, melakukannya dengan segala ketulusan
dan kesetiaan, dengan meletakkan segala persoalannya kepada Tuhan.
Satu jawaban yang sangat indah dari Tuhan: Abraham
diberikan keturunan yang banyak, kekayaan dan namanya terkenal karena
kesetiaannya, yang kemudian digelari dengan sebutan: ”bapa orang percaya/bapa
segala bangsa”. Tuhan memberkatinya, Tuhan menjawab segala pergumulannya dengan
berkat penyertaan Tuhan dalam segala aspek kehidupannya, Tuhan memberikan jalan
keluar dari setiap persoalannya, yaitu jalan hidup yang penuh degan sukacita
dan berkat. Setialah kepada Tuhan, engkau akan diberkati dalam hidup dan
sukacita. Selamat hari Minggu. Amin. (HS)
Terimakasih infonya,.http://bit.ly/2VUdTWr
BalasHapus