HKBP PONDOK
GEDE RESORT PONDOK GEDE
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Matius
7: 12)
Di Rumah:
Pdt. Nikson Simangunsong boru Silitonga
Jln. Bougenville 2 No.3 Jati Waringin
Pembawa Acara: Elias Lumbanraja
1. Bernyanyi BN. HKBP No. 24: 1-2 Lawatlah Tuhan
BL. 59 As=Do
Lawatlah Tuhan,
kami umat-Mu.
Kami mau memuji
Tuhan, kar’na kasih dan rahmat-Mu.
Lawatlah Tuhan,
kami umat-Mu.
Kasihanilah,
kami yang sesat,
Kaulah
Yesus pertolongan, yang memb’ri keselamatan
Kasihanilah, kami
yang sesat.
2. AGENDA (Pdt. Nikson Simangunsong)
3. Bernyanyi
BN. HKBP No. 18: 2 Bukalah pintu gerbang-Nya BL.84 C=Do
2. Aku datang
ya Tuhanku, lihat akau hamba-Mu
Dalam rumah-Mu Tuhanku, kami t’rima berkat-Mu
Tinggallah di hatiku, jadi rumah bagi-Mu
4. Pembacaan Nats: Matius 22: 37-40
(P: Pemimpin – R: Remaja)
P: Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap akal budimu.
R: Itulah hukum yang terutama dan yang
pertama.
P: Dan hukum yang kedua, yang sama dengan
itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum
inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
5. BEBERAPA PRINSIP MENGGUNAKAN
FACEBOOK DENGAN BIJAK
Bagaimana
Anda menanggapi ketika seseorang mem-posting komentar negatif secara daring*?
Saya baru-baru ini
mendengar tentang peristiwa yang terjadi di Facebook. Seorang ibu mem-posting
tentang aktivitas kampusnya, ia menulis, “Aku
tiba di kampus pukul 07.00 WIB, karena ada kelas pukul 07.30 WIB lanjut rapat
dan kegiatan di Kantor Biro seharian nanti. Kutemukan beberapa mahasiswa sudah
duduk santai di pekarangan sekitar ruang kelas... Tapi Gadget ternyata lebih
menarik daripada handbook, diktat atau buku-buku penunjang perkuliahan lainnya.
Begitu tekun mereka menunduk memperhatikan layar Ponselnya. Mereka duduk
bersama tapi tak saling bertegur sapa. Gadget telah berhasil mendekatkan yang
jauh dan menjauhkan yang dekat. Gadget telah berkontribusi membuat hidup
manusia lebih mudah, efisiensi waktu, jadi gudang informasi (kalau terhubung
kepada koneksi internet), dan berbagai hal baik lainnya (meski tidak kurang
juga hal negatif terjadi karena peranan Gadget) lalu apakah kita harus memusuhi
Gadget? Masing-masing terpulang kepada prinsip dan pilihan hidup setiap orang.” Lalu komentar
Panjang pun dimulai, mulanya dengan simbul jempol…
Dengan
cerita tersebut di atas, berikut terdapat empat prinsip yang akan membantu kita
untuk menggunakan Facebook dengan bijak:
1. Perilaku
daring kita mencerminkan perilaku luring kita. Alkitab berkata, "Jadi
akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil,
semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang
disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” (Fil.4:8). Kamu
tidak bisa berkata dan tidak bisa mem-posting apa yang tidak kamu pikirkan. Jadi
sebelum kamu menulis sesuatu di Facebook, bayangkan bagaimana orang lain akan
merespons apa yang kamu katakan. Apa yang mereka rasakan, baik atau buruk. Jika
kamu berpikir bahwa postingan tersebut memiliki peluang untuk dilihat secara
negatif oleh banyak orang, seharusnya kamu tidak mem-postingnya. Mem-posting
dan mengirim pesan juga seperti wilayah hidup yang lain. Tuhan Yesus mengatakan
dengan jelas, "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat
kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum
Taurat dan kitab para nabi. (Mat.7:12). Perintah ini adalah perintah atau
kaidah emas yang setiap kali muncul dalam Alkitab.
2.
Hindari
kenegatifan secara daring. Prinsip ini seperti sub kategori dari prinsip yang
pertama. Jika kamu mengatakan sesuatu yang negatif mengenai seseorang,
seringnya hal tersebut kembali pada sumbernya. Jika kamu mem-posting hal yang
negatif tentang seseorang di muka umum, itu akan menjadi lebih buruk. Jika kamu
mencoba menyamarkan hal tersebut sehingga hanya sedikit orang yang tahu tentang
apa yang kamu bicarakan, maka hal itu pun akan tercium oleh sumbernya dan
mungkin 20 orang lain yang sangat sensitif akan berpikir bahwa setiap orang
sedang menunjuk mereka. Jika kamu memiliki sesuatu untuk dibicarakan dengan
seseorang, pergi dan katakanlah secara tatap muka dengan orang tersebut.
Lakukanlah dalam anugerah dan kasih.
3. Jangan
membalas kejahatan dengan kejahatan. Bagaimana jika ada seseorang yang berkata
hal yang negatif tentang dirimu? Sikap untuk tidak membalas kejahatan dengan
kejahatan benar-benar sulit, tetapi itu adalah kondisi yang membutuhkan
penerapan langsung dan kesabaran dirimu. Di bawah ini adalah contoh-contoh yang
pernah kita temui bagaimana orang-orang merespons komentar-komentar negatif:
·
Orang
negatif berkata: "Di mana kamu mendapatkan kemeja yang jelek itu?"
· Orang
positif menjawab: "Aku tahu kemeja ini mungkin tidak bagus, tapi aku
benar-benar menyukai semua yang engkau kenakan."
· Orang
negatif berkata: "Aku tidak tahan! Dia sangat menyebalkan."
· Orang
positif menjawab: "Sebenarnya, dia duduk di sampingku waktu ibadah pukul
14.00 WIB. Kamu perlu mengenalnya sekali saja, dia orang yang baik."
· Orang
yang negatif berkata: "Si A dan si B menulis hal-hal yang buruk tentangmu
di mading."
· Orang
positif menjawab: "Kamu bercanda! Wah, aku benar-benar menyukainya. Aku
akan mencari waktu untuk berbicara hal itu padanya."
Untuk membalas komentar negatif
dengan perkataan yang positif merupakan hal yang sulit. Sebab kita merasa bahwa
kita memberi kekuatan lebih kepada orang yang jahat. Namun, yang benar adalah
jangan membalas kejahatan dengan kejahatan.
4.
Membalas
orang-orang yang jahat dengan kebaikan. Amsal berkata: “Jikalau seterumu
lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air. Karena
engkau akan menimbun bara api di atas kepalanya, dan TUHAN akan membalas itu
kepadamu.” (Amsal 25:21-22). "Menimbun bara api" artinya
tanpa memerhatikan apa yang orang-orang tunjukkan dari sikapnya, kamu akan
membuat mereka terbakar dengan penyesalan atas apa yang telah mereka katakan.
Ini adalah sebuah taktik yang dikenal dengan nama, "membunuh orang dengan
kebaikan." Bukan berarti rasa bersalah akan muncul seketika dalam hati
orang tersebut. Secara umum, mereka akan menjadi bingung atau tidak sadar. Namun,
seringnya mereka akan berlalu dan memikirkan hal itu. Sebaliknya, jika kamu
membalas mereka dengan perkataan yang buruk, sama saja kamu melemparkan api ke
dalam api. Apa yang terjadi pada api saat kita melemparkan api? Api itu akan
semakin bertambah besar dan besar. Bisakah api memadamkan api? Pada akhirnya,
sebagai orang Kristen kita harus mengikuti jejak Yesus, “Kasihilah
musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Matius 5:44).
LAKUKANLAH SETIAP HARI DI FACEBOOK, WA, LINE, INSTAGRAM,…!
6. Diskusi (Seren boru Sihite)
6.1. Bagaimana
cara kita agar selaras ketika daring dengan ketika luring?
6.2. Bagaimana
cara kita agar selaras ketika dager* dengan ketika luger*?
6.3. Bagaimana
cara kita agar selaras ketika darum* dengan ketika lurum*?
(* daring: dalam jaringan; * luring: luar jaringan;
* dager: dalam gereja; * luger: luar gereja; * darum: dalam rumah; * lurum:
luar rumah)
7. Bernyanyi BN. HKBP No. 25: 1 Firman-Mu Tuhan
Allahku BL.181 Es=Do
Firman-Mu Tuhan Allahku, tak ternilai bagiku.
Kujadikan peganganku, di tiap langkah hidupku.
Kalau bukan Firman Tuhan, dasar iman umat-Mu.
Apakah dasar yang kuat, selain firman Tuhanku.
8.
Doa Syafaat (Daniel Hutajulu)
9. Bernyanyi BN. HKBP No. 15: 1-2 Andai
‘ku punya suara indah BL.103 F=Do (Persembahan)
Andai ‘ku punya suara indah,
seribukali suaraku.
Aku bermazmur sangat indah, dari
seluruh jiwaku.
Hatiku sangat bergemar, memuji karya
cipta-Mu.
Andaikan
suaraku menjangkau semua alam ciptaan-Mu.
Akan
‘ku ajak semua makhluk nyanyikan kidung bagi-Mu.
Hendaklah
jiwa ragaku, memuji Tuhan Allahku.
10. Doa Bapa Kami – Berkat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar