BAGAIMANAKAH CARA TERBAIK
MENGIKUT TUHAN
(Keluaran 33:1-6)
Membangun suatu komunitas persekutuan
tentu saja memiliki beberapa persyaratan baik tertulis maupun secara lisan,
tetapi secara dasar dan utama adalah masing-masing harus memiliki integritas diri yang kokoh, memiliki tanggung jawab
moral. Sehingga yang bersangkutan akan senantiasa memiliki tanggung jawab
untuk menjaga dan memeliharanya untuk
dapat berjalan dengan baik. Yang bersagkutan akan selalu memikirkan apa yang
terbaik untuk dia kerjakan dan lakukan, senantiasa memperbaharui diri jikalau
ada sesuatu hal yang termasuk kekurangan. Pemimpin persekutuan juga harus mampu
senantiasa mengorbankan diri, dalam hal waktu, perasaan, pikiran serta apa saja
yang dapat dia berikan demi kebaikan kesejahteraan anggotanya.
Kesetiaan adalah merupakan kata kunci
dalam sebuah persekutuan, setia pada komunitas, setia pada tujuan, setia pada komitmen. Hal itu Tuhan perlihatkan kepada umat-Nya Israel, di mana Allah berjanji akan senantiasa setia dalam melindungi umat-Nya dan akan memberikan mereka tanah yang telah
dijanjikan (tanah perjanjian). Tetapi, memimpin suatu komunitas tidaklah mudah,
terkadang kelompok itu tidak dapat menerima arahan, pimpinannya, akhirnya memberontak. Israel bangsa yang selalu
memberontak kepada Allah walaupun telah dihukum, terbuang ke Mesir, ke Babel,
tetapi mereka tidak pernah menyadarinya apalagi untuk berubah dengan sungguh.
Kasih menutupi segalanya, oleh karena
kasih anugerah Allah akan umat-Nya, Tuhan
memanggil dan mengutus Musa untuk membawa mereka keluar dari perbudakan Mesir: ”Aku telah mendengar jeritan umatKu...” Kel. 3:7), artinya tanpa pertolongan Tuhan, Israel tidak akan
terbebas dari perbudakan. Hanya dengan kemurahan Tuhan, Israel tidak
dibinasakan, tetapi bahkan sebaliknya mereka senantiasa dibimbing, disertai dan
dilindungi-Nya hingga tanah perjanjian. Musa
senantiasa menyerukan agar umat-Nya senantiasa
percaya kepada Tuhan, melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya.
Demikian juga
dengan kita umat Tuhan saat ini, bagaimana kita dituntut untuk
tetap setia kepada Tuhan, sebab hanya dengan itu kita dapat memelihara
persekutuan kita yang akrab dengan-Nya. Merespons anugerah Allah yang kita lakukan dengan
penyembahan yang sungguh serta ketaatan akan kehendak-Nya. Sebab hanya dengan hubungan yang akrab dengan-Nya (hidup suci dan taat akan firman-Nya) kita dapat melihat kemuliaan Allah. Selamat hari Minggu. (HS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar