Konsekuensi
Dari Sebuah Keputusan
Iman
Matius
16:24-28
Segala keputusan
mempunyai konsekuensi yang harus dicermati, untuk itu sebelum kita
mengambil keputusan, ada baiknya kita terlebih dahulu memahami apa yang akan
kita lakukan. Pemahaman itu akan melahirkan motivasi demi suatu tujuan yang
pasti. Keputusan yang akan dilakukan dengan tanggung jawab moral, kesungguhan
serta kesetiaan. Dalam artian saat kita mengambil sebuah keputusan, saat itulah
diri kita digiring kepada perilaku yang berkenaan dengan keputusan kita. Tentu
saja kita akan mempersiapkan diri dalam dua hal yang mungkin ada akibat
keputusan kita, boleh saja berakhir dengan suka cita, tetapi boleh juga dengan
kekecewaan. Keputusan untuk mengikuti seseorang, tentu mempunyai latar atau
motivasi tersendiri, boleh jadi karena ketertarikan kita akan figur yang akan
kita ikuti, karakter, sifat serta perjuangan hidupnya. Dan biasanya juga orang
yang kita ikuti akan memberikan kita motivasi, arahan, bimbingan serta boleh
jadi akan mengutarakan resiko yang akan di hadapi.
Mengikuti seseorang boleh
jadi karena faktor kedekatan emosional, mungkin karena merasa ada memiliki
kesamaan. Berbeda dengan kepengikutan kita akan Tuhan Yesus, yang didorong oleh
iman percaya kita, dalam pengenalan iman kita dengan apa yang telah Yesus
perbuat dalam kehidupan kita. Mengikut Yesus bukanlah didasari oleh perasaan
semata, bukan karena terpaksa atau juga bukan karena ada keinginan kita tentang
sesuatu, bukanlah supaya kita tenang untuk tidak melakukan sesuatu, bukan
didasarkan kepada keadaan (sifat konformismus) tetapi mengikut Yesus adalah
pengorbanan, mengikut Yesus adalah salib (penderitaan yang menuju kemenangan
dan keselamatan hidup) membiarkan Yesus bekerja dan mengarahkan hidup kita
sesuai dengan kehendakNya, bukan mengarahkan Yesus sesuai dengan kehendak kita
sebab kita akan mengalahkan keinginan-keinginan daging, harus mampu berhadapan
dengan segala resiko akibat penolakkan dunia ini. Mengikut Yesus bukanlah hanya
sekedar basa-basi atau supaya kita hidup tenang, tetapi adalah supaya kita
memiliki kehidupan yang sesungguhnya hari ini dan hari yang akan datang.
Tuhan
tidak pernah janjikan yang muluk-muluk, atau menjadi kristen enak, akan
tetapi mengikut Yesus harus mampu menghadapi segala tantangan,
kesulitan, penolakkan bahkan kebencian dari dunia ini, sebab dengan itu kita
dapat merasakan bagaimana Tuhan campur tangan dalam kehidupan kita, sebab Tuhan
akan menyertai, memberikan kita kekuatan, ketabahan serta hikmat memahami jalan-jalan
Tuhan. Tetapi perlu juga kita ingat bahwa mengikut Yesus bukanlah untuk mencari
penderitaan, tetapi semua itu adalah akibat dari sebuah kesetiaan kita akan
Yesus. (HS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar