SUDAHKAH
ANDA
MENGENAKAN KAIN LENAN
PEMBERIAN TUHAN?
Wahyu dalam bahasa Yunani “apokalupsis” artinya penyingkapan selubung
penutup. Kitab Wahyu kitab terakhir dalam Alkitab yang mengungkapkan banyak hal
yang segera terjadi pada akhir zaman. Dalam kitab Wahyu kita dapat memperoleh
informasi tentang model sempurna dari pujian dan penyembahan yang Alkitabiah,
yang surgawi, yang dikehendaki oleh Tuhan oleh gereja-Nya. (Wahyu 1: 1-3).
Setelah Yohanes mendengar seruan pujian himpunan orang banyak bagi Allah, maka dia kemudian melihat sebuah pesta perkawinan Anak Domba dengan pengantin-Nya. Wahyu 19: 6-10 memaparkan relasi intim antara Tuhan dengan umat (gereja)-Nya. Pesta perjamuan kawin Anak Domba merupakan penggambaran keintiman relasi antara Kristus dengan gereja-Nya. Orang-orang kudus, yaitu gereja Tuhan, harus melakukan perbuatan-perbuatan baik sebagai bukti kasih-Nya kepada Tuhan. Gereja Tuhan harus menyembah Tuhan semata dan tidak boleh menduakan-Nya dengan berhala-berhala lain. Setelah mengetahui bahwa Allah menghendaki relasi yang intim dengan gereja-Nya, maka selama menantikan Yesus untuk kedatangan-Nya yang kedua, gereja Tuhan harus dengan setia, dengan terus menerus melakukan perbuatan baik.
Analogi sepasang pengantin laki-laki dan perempuan menggambarkan perjalanan hubungan yang intim antara Yesus Kristus dengan orang percaya yang dikasihi-Nya. Keintiman dengan Tuhan dapat dirasakan oleh setiap orang percaya sejak Yesus menebus mereka di kayu salib. Ketika gereja Tuhan menjalani komitmen untuk bersatu dengan Yesus, maka mereka akan semakin mengasihi-Nya dan semakin serupa dengan-Nya. Dan pada akhirnya, gereja Tuhan menyadari bahwa tidak ada satu pun yang dapat memisahkan mereka dari kasih-Nya; entahkah hal tersebut adalah kehilangan, kehancuran, bencana, penganiayaan, bahkan kematian tidak dapat memisahkan umat Tuhan dari kasih-Nya.
Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita! (ay.1). Haleluya! Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja, atas gereja-Nya. (ay.6). Dia-lah yang telah menguatkan gereja mula-mula yang menderita oleh tekanan kaisar Romawi dan Yudaisme, dan akan terus menguatkan gereja sepanjang masa. Memakaikan kepada pengantin-nya, gereja-Nya kain lenan halus. Kain lenan halus sebagai gaun pengantin gambaran perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus-Nya. Sudahkah Anda mengenakan kain lenan pemberian Tuhan? Selamat hari Minggu. Amin. (NS)
Setelah Yohanes mendengar seruan pujian himpunan orang banyak bagi Allah, maka dia kemudian melihat sebuah pesta perkawinan Anak Domba dengan pengantin-Nya. Wahyu 19: 6-10 memaparkan relasi intim antara Tuhan dengan umat (gereja)-Nya. Pesta perjamuan kawin Anak Domba merupakan penggambaran keintiman relasi antara Kristus dengan gereja-Nya. Orang-orang kudus, yaitu gereja Tuhan, harus melakukan perbuatan-perbuatan baik sebagai bukti kasih-Nya kepada Tuhan. Gereja Tuhan harus menyembah Tuhan semata dan tidak boleh menduakan-Nya dengan berhala-berhala lain. Setelah mengetahui bahwa Allah menghendaki relasi yang intim dengan gereja-Nya, maka selama menantikan Yesus untuk kedatangan-Nya yang kedua, gereja Tuhan harus dengan setia, dengan terus menerus melakukan perbuatan baik.
Analogi sepasang pengantin laki-laki dan perempuan menggambarkan perjalanan hubungan yang intim antara Yesus Kristus dengan orang percaya yang dikasihi-Nya. Keintiman dengan Tuhan dapat dirasakan oleh setiap orang percaya sejak Yesus menebus mereka di kayu salib. Ketika gereja Tuhan menjalani komitmen untuk bersatu dengan Yesus, maka mereka akan semakin mengasihi-Nya dan semakin serupa dengan-Nya. Dan pada akhirnya, gereja Tuhan menyadari bahwa tidak ada satu pun yang dapat memisahkan mereka dari kasih-Nya; entahkah hal tersebut adalah kehilangan, kehancuran, bencana, penganiayaan, bahkan kematian tidak dapat memisahkan umat Tuhan dari kasih-Nya.
Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita! (ay.1). Haleluya! Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja, atas gereja-Nya. (ay.6). Dia-lah yang telah menguatkan gereja mula-mula yang menderita oleh tekanan kaisar Romawi dan Yudaisme, dan akan terus menguatkan gereja sepanjang masa. Memakaikan kepada pengantin-nya, gereja-Nya kain lenan halus. Kain lenan halus sebagai gaun pengantin gambaran perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus-Nya. Sudahkah Anda mengenakan kain lenan pemberian Tuhan? Selamat hari Minggu. Amin. (NS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar