SUKACITA
ORANG KRISTEN
(Yohanes 15: 9-17)
A
|
da empat sikap, sifat atau perilaku hidup
manusia yang harus dibuang, yaitu: HOSOM, TEAL, ELAT, LATE. Orang
Batak menyebutnya “HOTEL.” Dua huruf “HO” dari kata HOSOM, huruf “T”
dari kata TEAL, huruf “E” dari kata ELAT, dan huruf “L” dari kata
LATE. HOSOM adalah sikap
memendam perasaan bermusuhan, rasa dendam, mendendam, iri hati, cemburu yang
negatif. TEAL artinya miring, timpang, berat sebelah, oleng,
berlagak pandai, berlagak kaya, munafik. Jika
dikatakan patealtealhon artinya seseorang yang berbuat seolah-olah pembesar,
seolah-olah orang kaya, sebenarnya justru orang terjepit. Teal bias timbul
karena elat, perasaan ingin atau lebih dari orang lain. ELAT adalah memendam perasaan
iri, dengki, mencela kebaikan, cemburu yang negatif. LATE artinya rasa iri yang jahat, dengki, cemburu,
marah. disertai tindakan atau upaya-upaya untuk merusak dan menghancurkan pihak
yang dicemburui. Perilaku “HOTEL” merusak totalitas kehidupan seseorang.
Membuat seseorang tidak mendapatkan sukacita sejati.
Dalam Injil Yohanes
15:9-17, Yesus memberi perintah untuk saling mengasihi. Karena Allah sudah
lebih dahulu mengasihi kita. Setiap orang yang hidup dalam kasih Allah, haruslah
mensyukuri kasih Allah yang telah diterimanya. Maka, kita diperintah untuk
meneladani kasih Allah tersebut dengan mengasihi sesama. Melakukan kasih memang
tidaklah semudah mengatakannya, kasih membutuhkan hati yang tulus dan
pengorbanan. Yesus mengajarkan kasih yang sesungguhnya yaitu kasih agape, kasih
yang tak bersyarat. Kasih agape adalah sifat Allah, karena Allah adalah kasih.
(1Yoh.4:7-12; 1Kor.13:1-13). Kasih tersebut
bersumber dari hubungan Allah dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. Yesus tinggal di
dalam Bapa dan Bapa di dalam Yesus. Keakraban hubungan antara Bapa dengan Anak,
maka mengalirlah kasih Bapa kepada Anak-Nya. Dalam hubungan kasih yang demikian
itulah Allah mengutus Yesus ke dalam dunia. Yesus membagi kasih dengan menderita,
dan taat sampai mati. Kesetiaan Anak, yang menerima kasih dari Allah Bapa
itulah yang kemudian memberikan keselamatan bagi umat manusia. (Yoh.14:10b).
Itulah kasih agape bukan
sekedar sebuah gerakan hati yang lahir dari perasaan, melainkan gerakan
kehendak, pilihan yang sengaja di lakukan. Sumber sukacita (chara) yang penuh adalah
Kristus, melakukan perintah-Nya mengasihi sesama. Sikap inilah yang harus kita
miliki, orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Buang perilaku “HOTEL”mu! Selamat hari
Minggu. Amin. (NS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar