Selalulah Setia Melakukan
Ketetapan
Allah
(2
Petrus 2: 10b-16)
Jemaat
Kristen mula-mula di kota Roma mengalami berbagai kejadian berat dan
mengerikan. Kaisar Nero (54-68 M)
membakar kota Roma pada tahun 64 M. Ia adalah seorang yang kejam dan
berdarah dingin. Tega membunuh beberapa anggota keluarganya sendiri. Ketika
kota Roma terbakar rakyat mencurigainya di balik kebakaran tersebut. Namun, ia
mengkambing-hitamkan orang-orang Kristen atas peristiwa kebakaran tersebut!
Sebagaimana Cornelius Tacitus menuliskan, “Mereka
yang mengaku sebagai orang Kristen ditangkap... pada kematian mereka, mereka
... dibalut kulit binatang liar, lalu dicabik-cabik sampai mati oleh anjing,
disalibkan atau dibakar - sehingga ketika terjadi kegelapan mereka dibakar
sebagai obor di malam hari” (Tacitus, Annals).
Atas
kejadian tersebut, Petrus menulis surat 2 Petrus ini, bahwa guru-guru palsu sedang
berada di tengah-tengah umat melakukan penyesatan dan perusakan (2 Ptr.2:1-3). Mereka membanggakan diri, hidup
untuk memenuhi hawa nafsu; didorong oleh keserakahan. Petrus
membandingkan mereka dengan "hewan yang tidak berakal, sama dengan
binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan”. (ay.12).
Mereka berada di bawah kutukan Allah, telah meninggalkan jalan yang benar,
mereka telah sesat, setelah mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang mencintai
upah ketidakbenaran (Bil.22:21-35).
Allah
akan menghakimi kefasikan seperti dahulu kala saat Air Bah, tetapi
menyelamatkan Nuh (2 Ptr.2:5). Seperti kota Sodom dan Gomora tetapi Allah menyelamatkan
Lot, orang yang benar (2 Ptr.2:6-7). Dengan semua itu Petrus menuliskan, “Maka
nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu
menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman” (2 Ptr.2:9).
Ketika saya masih kanak-kanak dan sampai sekarang, saya senang mendengar suara indah Guru Sekolah Minggu mengajarkan lagu ini,
Ketika saya masih kanak-kanak dan sampai sekarang, saya senang mendengar suara indah Guru Sekolah Minggu mengajarkan lagu ini,
“Nabi Nuh dan
istrinya, tiga orang anaknya,
tiga
orang mantunya, masuk dalam baht’ra.
Hujan
lebat turunlah, hujan lebat turunlah,
hujan
lebat turunlah, d’lapan orang s’lamat.”
“O, alangkah dalamnya
kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki
keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!”
(Rm.11:33). Percayalah kepada Tuhan dan
setialah melakukan ketetapan-Nya’ Dia menyelamatkan orang saleh yang setia
kepada-Nya! Selamat hari Minggu.
Amin. (NS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar