Memiliki Pikiran
Kristus
(1 Korintus 2: 6-16)
T
|
erjadi konflik di Jemaat Korintus mengenai
golongan jemaat mana yang lebih benar dan berhikmat. Menurut orang Yahudi
Kristen, mereka lebih berhikmat daripada orang Yunani Kristen karena mereka
adalah bangsa pilihan.
Hikmat
dunia atau hikmat manusia mungkin saja terdengar indah, tetapi belum tentu
hikmat itu mengarahkan orang kepada Kristus dan karya salib-Nya. Apakah
hikmat itu? Kata “hikmat” berasal dari bahasa Yunani yaitu “sophia”. Kata
“sophia” dalam bahasa Inggris yaitu “wisdom”. Kata “wisdom” dalam bahasa
Indonesia hikmat atau kebijaksanaan. Ada beberapa pemahaman tentang hikmat,
yaitu:
· Pertama, hikmat
adalah kemampuan atau keterampilan untuk mengerjakan pekerjaan seni. Seseorang
yang bisa mengerjakan karya seni yang indah yang tidak bisa dikerjakan oleh
orang lain bisa kita sebut sebagai seseorang yang memiliki hikmat.
· Kedua, hikmat
adalah kemampuan untuk memahami dan mengatasi masalah-masalah kehidupan
sehari-hari. Semisal Salomo dengan hikmat dalam pengertian yang dimilikinya (1
Raja 3).
· Ketiga, hikmat
adalah cara pandang dan cara hidup yang secara moral benar. Dalam kitab Amsal, Salomo
mengajarkan tentang hikmat dalam pengertian.
· Keempat, hikmat
adalah pola pikir yang sesuai dengan pola pikir Allah. Dalam Kitab Perjanjian
Baru, apa yang dilakukan dan dikatakan oleh Tuhan Yesus merupakan hikmat Allah.
Keselamatan melalui pengorbanan Kristus di kayu salib merupakan hikmat Allah
yang sulit dipahami oleh orang-orang yang berpikir dalam pola pikir filsafat
Yunani, pun cara berpikir dunia.
Maka dapat kita pahami bahwa hikmat
yang benar sesungguhnya bersifat rohani. Dalam 1 Korintus 2: 6-16 ini, rasul
Paulus menegaskan bahwa hikmat Allah selalu berfokus dan berpusat pada berita
tentang penderitaan dan pengorbanan Yesus di atas kayu salib. Oleh sebab itu,
rasul Paulus menghendaki setiap orang Kristen memiliki pemahaman yang benar
tentang hikmat, karena iman Kristen tidak didasarkan pada hikmat manusia,
tetapi didasarkan pada hikmat Allah.
Melalui Roh yang berasal dari Allah, kita dimampukan mengerti bahwa keselamatan kita diberikan Allah secara cuma-cuma. Roh Allah memampukan kita menjadi orang dewasa rohani mengetahui pikiran Tuhan, dan memiliki pikiran Kristus bahwa keselamatan murni pekerjaan Allah (Ef.2:8-9). Milikilah pikiran Kristus sehingga totalitas hidup dan perilaku Anda selalu sesuai dengan hikmat Yesus Kristus. Selamat hari Minggu.
Melalui Roh yang berasal dari Allah, kita dimampukan mengerti bahwa keselamatan kita diberikan Allah secara cuma-cuma. Roh Allah memampukan kita menjadi orang dewasa rohani mengetahui pikiran Tuhan, dan memiliki pikiran Kristus bahwa keselamatan murni pekerjaan Allah (Ef.2:8-9). Milikilah pikiran Kristus sehingga totalitas hidup dan perilaku Anda selalu sesuai dengan hikmat Yesus Kristus. Selamat hari Minggu.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar