Jumat, 20 Januari 2017

RENUNGAN MINGGU III SETELAH EPIPHANIAS 22 JANUARI 2017


SIAPA YANG MENGIKUT 

DAN 

YANG DIIKUTI

(Mat 4:18-25)


           Sebuah Nyanyian Rohani HKBP No. 690: “Mengikut Yesus keputusanku, S'luruh hidupku mengikut Yesus .... 'ku tak ingkar, 'ku tak ingkar..” Adalah merupakan suatu keputusan atau pernyataan pribadi tentang apa yang akan dia lakukan dan tentang kepada siapa ia akan belajar dan menyerahkan diri. Mengikuti dan diikuti adalah dua kalimat yang masing-masing mempunyai tujuan, alasan yang berbeda. Mengikut boleh jadi berarti menurut, patuh dan menyerahkan diri, yang lahir dari keputusan sendiri, dengan alasan tersendiri. Sementara mengikuti, boleh jadi berarti membuntuti, berjalan di belakang, meniru atau melakukan setiap apa yang diperintahkan kepadanya (misalnya jilakau kita mengikuti seorang instruktur olah raga, kita mengikuti, meniru, melakukan apa yang dikatakan dan diperintahkan). Siapa yang diikuti adalah mereka yang dirasakan dapat memberi kenyamanan, keteladanan, serta kehidupan.
         
     Seseorang boleh jadi memilih para pengikutnya atau muridnya, dia yang memanggil, dia yang mengajari, dia yang menuntunnya ke arah apa yang dia inginkan. Tidak semuanya yang pernah bertemu dengannya akan dipanggil menjadi pengikutnya, tetapi dia akan pilih dan seleksi sesuai dengan penglihatan, pengenalan dan pemahamannya akan kepribadian mereka yang dipilihnya. Dan tidak semua juga mereka yang diminta mengikutinya setuju, banyak yang menolak dengan alasan masing-masing.
           
      Bagaimana dengan Petrus, Yohanes, Andreas dan Yakobus, ketika Tuhan Yesus memanggil mereka dan meminta mereka untuk mengikutiNya? Yesus panggil mereka dari tempat kerja, Tuhan panggil mereka dari kebiasaan hidup. Ketika Yesus katakan: “Ikutlah Aku ..”, mereka serta merta meninggallan pekerjaannya, meninggalkan segala alat kerja yang mereka pakai untuk mengikuti Yesus. Mereka tinggalkan semuanya tanpa ada perdebatan, diskusi tentang siapa yang akan mengelola perahu dan jaring ikan, siapa yang akan menjual hasil tangkapan mereka. Mereka ikut Yesus karena mereka merasakan ada pengalaman rohani saat bertemu Yesus, ada mukjizat, Yesus mengalahkan pemahaman dan kebiasaan/cara mereka menangkap ikan. Dalam kesempatan ini juga Yesus mau merubah pola pikir mereka untuk tidak memusatkan pikirannya kepada kebiasaan, tapi harus mampu keluar kepada suatu perubahan yang dapat membangun dan bermamfaat. Harus mampu membuka hati, pikiran dan orientasi pemahaman kepada orang yang mau mengajari, memberi saran dalam setiap pekerjaan kita.

     Petrus, Yohanes, Andreas dan Yakobus, dipangil untuk suatu pekerjaan baru yang sebelumnya tidak ada dalam diri mereka, menjadi penjala manusia. Mereka banyak belajar dari Yesus, mereka banyak melihat mukjizat dan hal-hal yang mengherankan dalam setiap pengajaran Yesus. Pertemuan mereka dengan Yesus mengubah pola pikir mereka, mengubah pemahaman mereka terhadap orang lain, kepada hukum taurat terutama kepada Allah. Mengubah pikiran mereka untuk semakin memahami makna sebuah kehidupan baru bersama dan di dalam Yesus. Jadilah pengikut Tuhan Yesus yang setia, membawa pembaharuan moral dan iman, mengarahkan banyak orang melihat dan merasakan mukjizat kuasa kasih dan pengampunan Yesus. Amin.
         

1 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...