Jumat, 13 Januari 2017

RENUNGAN MINGGU I SETELAH EPIPHANIAS 8 JANUARI 2017

Makna dari Sebuah Perkenalan 
(Matius 3:13-17)





     Ada pepatah yang mengatakan: Tidak kenal maka tidak sayang sudah kenal maka disayang“, hal itu memperlihatkan betapa pentingnya sebuah perkenalan dan memperkenalkan diri, perkenalan adalah juga merupakan pintu untuk sebuah komunikasi maupun persahabatan. Pengenalan kita akan seseorang, sikap, kepribadian maupun status sosialnya membuka jalan bagi kita untuk membangun komunikasi, dan dengan pengenalan itulah tercipta suatu ikatan emosional kita dengan seseorang, terjalin suatu komunikasi atau interaksi sosial kita dengan yang bersangkutan. Di sebuah instansi maupun lembaga, seseorang yang yang baru masuk bekerja (pegawai atau pimpinan baru) biasa akan diperkenalkan terlebih dahulu kepada teman-teman sekerjanya sebelum memulai aktivitasnya, supaya dia tidak menjadi orang asing di tengah-tengah komunitasnya, biar orang banyak mengenal dan memahami serta mau membaurkkan diri. Yang baru diperkenalkan juga baru bisa memulai aktivitasnya sebab merasa bahwa orang lain akan menerimanya apa adanya, juga akan membantu atau memebuka komunikasi kerjasama. 

     Yohanes sebagai hamba Tuhan memperkenalkan dirinya, bukan sebagai Mesias, akan tetapi adalah sebagi perintis jalan buat Mesias yang akan datang. Dia tidak mempergunaan kesempatan untuk menyombongkan diri atau melakukan penipuan demi kebesaran dirinya. Pengakuan adalah merupakan buah dari pengenalan diri, kejujuran dan ketulusan hati serta bukti kesetiaan akan tugas yang diembannya. Pengakuan dan kejujuran adalah juga merupakan jati diri sesorang serta langkah terbaik untuk sebuah keberhasilan. Yohanes tidak mempergunakan kesempatan untuk menipu dirinya dan menipu banyak orang saat banyak orang menantikam Mesias yang akan datang, saat banyak orang menganggap dirinya Mesias. Tetapi dia berkata apa adanya dan sejujurnya, dia mengatakan yang sebenarnya. Kejujuran itulah yang juga secara tidak langsung memberikan Yohanes kekuatan untuk mengajak banyak orang untuk membaptiskan dirinya, mengajak banyak orang ke dalam pembaharuan moral dan iman. Hanya orang jujur, yang takut akan Tuhan dan yang sunguh-sungguh yang akan mampu membawa banyak orang ke dalam kehidupan baru dalam persekutuan baru dengan Tuhan. Kepalsuan hidup, kepalsuan iman dan kepura-puraan tidak akan berbuahkan apa-apa, selain kekecewaan dan kegaduhan. 

     Kejujuran, ketulusan hati Yohanes akan tugas yang diterimanya, membawa suatu pengakuan akan sebuah kebenaran ilahi. Allah memperkenalkan Yesus kepada banyak orang dengan berkata: ”Inilah Anak yang Aku kasihi, kepadaNya Aku berkenan, dengarkanlah Dia“ pernyataan itu terjadi sesaat setelah Yesus dibaptiskan oleh Yohanes. Allah memperkenalkan Yesus, memperkenalkan Mesias yang sesungguhnya, setelah Yohanes melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah Tuhan. Bagimana Kristus akan diperkenalkan kembali ke dunia ini melalui kebenaran dan kejujuran serta kesetiaan umatNya dalam segala tugas yang telah dipercayakan kepada setiap umat Kristiani, perilaku, pekerjaan, kesetiaan dan ketaatan akan Kristus akan mengajak banyak orang untuk melihat kebenaran yang sesungguhnya, artinya bagaimana Kita memperkenalkan Kristus melalui aktivitas kita sehari-hari. Epiphanias, “hapapatar: Allah menyatakan Kristus/memperkenalkan Kristus ke dunia ini, dan menjadi tugas dan tanggung jawab iman seluruh jemaatNya untuk hadir memperkenalkan Kristus, supaya dunia ini tahu dan percaya, bahwa Kristus adalah Tuhan dan Mesias yang dijanjikan Allah. 

Amin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...