Jumat, 13 Januari 2017

RENUNGAN MINGGU II SETELAH EPIPHANIAS 15 JANUARI 2017

Menjadi Terang 

Bagi Bangsa-bangsa

(Yesaya 49:1-7)








K
ehadiran Allah di tengah-tengah kehidupan manusia adalah untuk membawa pembaharuan sesuai kehendak-Nya (ay.2).

     Perikop ini bagian dari nyanyian tentang hamba Tuhan (42:1-4; 49:1-7; 50:4-9; 52:13-53:12). Dari nyanyian ini kita melihat peranan Tuhan memilih dan memanggil orang-orang yang telah dipanggil, dibentuk dan diutus menjadi hamba-Nya. Pemilihan adalah otoritas Tuhan, pemilihan adalah Inisiatif Tuhan, bukan kemauan atau prestasi seseorang. Yesus memperjelasnya ”bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu...”(Yoh. 15:16). 

     Bangsa Israel sebagai hamba-Nya saat itu sedang mengalami penderitaan pembuangan di Babel. Israel memikirkan tentang bagaimana caranya agar mereka bisa menjadi bangsa yang utuh kembali. Namun, melalui nabi Yeremia, Tuhan mengingatkan bahwa mereka tidak boleh hanya memikirkan bangsa mereka sendiri, harus juga memikirkan kesejahteraan kota tempat mereka terbuang (Yer.29:7). Yesaya menyampaikan, bahwa terlalu sedikit bagi Israel hanya untuk menjadi hamba-Nya, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara (ay.6). Hamba Tuhan datang untuk membuat Israel menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada Tuhan sampai ke ujung bumi. Mereka telah dipersiapkan untuk tugas yang lebih besar, yaitu menjadi terang bagi bangsa-bangsa. 
     
     Konon ada seorang janda yang sangat miskin, takut dikunjungi oleh pemilik rumah yang biasa datang untuk menagih sewa rumah yang dia diami. Ia mengunci pintu rumahnya dan memasang palangnya. Ketika ia mendengar pintunya diketuk orang dari luar, ia tidak mau menjawab dan tidak mau membukakan pintu. Padahal yang mengetuk pintu itu seorang temannya yang membawa uang ingin membantu untuk membayarkan utangnya. Tujuan orang itu bukanlah menagih, melainkan memberi. 

     Janganlah mengunci hatimu, dan janganlah sampai tidak menjawab panggilan Tuhan. Di tengah pergumulan hidup, 

     Tuhan memanggil kita untuk menjadi hamba-Nya. Tuhan Yesus telah menggenapi nubuat Mesianik ini. Dialah keturunan Israel sejati yang sekaligus mewakili mereka menggenapi panggilan misi Israel bagi bangsa-bangsa. Dia telah ditolak dan dibunuh, sekaligus diterima dan disembah. Karya-Nya tetap efektif sampai sekarang. 

     Mari kita mewartakan kabar keselamatan ini kepada semua orang. Jangan biarkan beban dan pergumulan hidup membuat kita menjadi orang egois yang hanya memikirkan diri sendiri. Tuhan menginginkan kita menjadi berkat dan menjadi terang bagi bangsa-bangsa lain. Selamat hari Minggu.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...