(1 Timotius 6:6-19)
J
|
oseph Brotherton seorang
orang kaya Amerika Serikat mengatakan: ”Orang
itu bisa disebut kaya bukan oleh karena banyaknya uang atau harta yang ia
miliki, tetapi justru, karena sedikitnya yang ia ingini”. Demikian John D.
Rockefeller, Jr yang juga orang kaya Amerika Serikat mengatakan: “Orang yang paling miskin yang saya ketahui
adalah orang yang tidak punya apa-apa kecuali uang”.
Menjadi
orang kaya tidaklah salah, tetapi harus dengan kerja keras, ulet, rajin, gigih,
jujur dan penuh disiplin. Berusaha memperoleh uang sebanyak-banyaknya dengan
cara sebaik-baiknya. Kemudian menikmati dan memanfaatkan apa yang dipunyainya
itu untuk memuliakan Allah dan untuk menjadi berkat yang sebesar-besarnya bagi
sesama. Jadilah kaya dan tetaplah beriman!
Surat rasul Paulus kepada Timotius “Rebutlah hidup yang kekal.” Pernyataan ini didahului dengan kalimat “Bertandinglah dalam pertandingan iman yang
benar.” Orang percaya harus
merebut hidup yang kekal, harus bertanding untuknya. Kita harus berjuang
di setiap langkah dari jalan itu. Itu adalah perjuangan melawan jerat nafsu duniawi. Kata “bertandinglah” (agonizomai: Yunani). Artinya menderita,
berjuang, dan konsentrasi untuk menang. Kata yang sama ini agonizomai, dulu
digunakan Yesus, ketika Ia berkata, “Berjuanglah
untuk masuk melalui pintu yang sesak itu” (Luk.13:24). Anda harus berjuang untuk menemukan Kristus, Anda
harus menderita untuk menemukan Kristus, Anda harus meletakkan setiap usaha ke
dalamnya.
Demikianlah kehidupan Kristen merupakan suatu pertandingan yang terus-menerus, peperangan yang tidak pernah berakhir dalam kehidupan, disebut “pertandingan iman yang benar.” Inilah
yang Rasul Paulus jelaskan kepada Timotius yang masih muda (dan kita). Dalam 2 Timotius 2:3 Paulus berkata, “Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit
yang baik dari Kristus Yesus” (2 Tim.2:3). “Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya…”
(2 Tim.2:4). Selama hidup di dunia, setiap orang Kristen sejati harus “Bertanding dalam pertandingan iman yang
benar”. Setiap saat berjuang, berperang dalam peperangan rohani, supaya tidak
jatuh ke dalam semak duri, dan yang dalam pertumbuhan selanjutnya terhimpit
oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga tidak menghasilkan buah
yang matang (Luk.8:14). Ketika Anda masih bujangan, ketika Anda
menikah, ketika Anda memiliki anak, ketika Anda sudah tua dan beruban, jangan
berhenti bertanding dalam pertandingan iman yang benar dengan segenap
kekuatanmu: Kristus adalah sukacita dan hidup kekalmu. Selamat hari Minggu.
Amen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar