Sudahkah Aku Memilih?
Ulangan 30:15-20
Di dalam dunia ada dua jalan lebar dan sempit mana
kau pilih, yang lebar api, jiwamu matimu, tapi yang sempit jiwa berglori,
sebuah nyanyian anak sekolah minggu, yang mengingatkan kita, bahwa hidup ini
adalah pilihan dan harus memilih. Pilihan kita hari ini akan menentukan
kehidupan kita masa depan, tidak hanya berdampak pada diri kita sendiri, tapi
juga bagi sekitar kita terutama generasi kita kemudian. Untuk
itu berfikirlah sebelum mengambil keputusan, evaluasilah apa dampak yang akan
ditimbulkan oleh keputusan itu. Pengambilan keputusan etis adalah dengan
mempertimbangkan sisi positif dan sisi negatifnya pilihan itu, dan bagaimana
kita harus konsekuen
dengan pilihan kita sebagai keputusan akhir (Dr. Malcom Brownlee).
Banyak
hal yang dapat mempengaruhi hati dan pikiran kita untuk mengambil suatu
keputusan, keindahan dan segala apa yang ditawarkan dunia ini, sukacita atau
penderitaan. Kita
diperhadapkan dengan keputusan ”Ya” atau “tidak”. Musa menawarkan itu kepada umat
Israel, memilih Tuhan dan beribadah kepadaNya atau memilih dewa-dewa
baal yang ada di sekitar mereka, dengan segala resiko yang akan mereka terima.
Memilih Tuhan Allah dan beribadah kepadaNya akan memperoleh hidup dan curahan
berkat Tuhan, yang akan menentukan masa depan mereka di tanah perjanjian, tanah
Kanaan, atau dewa-dewa
bangsa-bangsa
di sekitarnya dan menerima hukuman Tuhan. “Ingatlah
aku menghadapkan kepadamu pada hari ini, kehidupan dan keberuntungan, kematian
dan kecelakaan“ ay 15. Dalam hal ini Musa menyadarkan mereka akan apa
yang telah mereka alami, yang mereka rasakan dalam perjalanan kehidupan mereka.
Pengalaman adalah guru yang terbaik, pengalaman akan masa lalu dapat menolong
kita untuk memahami hidup, untuk dapat berbuat yang lebih baik, untuk dapat
memperbaharui motivasi kehidupan kita untuk sebuah kehidupan yang lebih baik.
Pengalaman rohani bersama Tuhan Yesus akan menguatkan hati dan iman kita untuk
senantiasa berpegang teguh kepadaNya, mengasihiNya dan setia akan firmanNya.
Iman
kekristenan mengajarkan kita bahwa Allah telah menyediakan segala sesuatu yang
terbaik bagi kita. Kita tinggal memilih, di dalam Yesus ada hidup dan kehidupan
kekal, di dunia ada kehidupan dan sukacita yang fana dan sementara. Kita diberi
kebebasan berkehendak bukan takdir atau “sibaran”. Untuk itu kebebasan memilih
adalah sesuatu karunia yang besar dari Tuhan. Mari kita bersaksi, memilih dan
menentukan: Aku dan seisi rumahku akan
tetap beribadah kepada Tuhan (Yos 24:15). Pilihan
yang salah akan menghasilkan penyesalan, dan penyesalan akan menghilangkan
sukacita. Penyesalan selalu datang terlambat. Selagi masih ada kesempatan untuk
mengevaluasi pilihan dan keputusan kita, belum terlambat untuk berubah,
bagaimana Petrus yang menyesali keputusan sebelumnya menyangkal
Kristus, tetapi
pada akhirnya dia menjadi saksi Kristus. Undanglah Yesus untuk turut serta
dalam pilihanmu. Pilihanmu bukan masa lalu, tetapi adalah hari ini untuk masa
depan. Selamat memilih. Tuhan menolongmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar