Tanggalkan
dan Kenakan
(Kolose 3:1-11)
M
|
inggu ini renungan bagi kita tentang menanggalkan
hal duniawi dan mengenakan hal surgawi. Dalam hidup ada kalanya kita berlaku
baik, namun sayangnya, sekaligus juga melakukan hal-hal yang buruk. Di dalam
diri kita, semua potensi ada. Mau yang marah, bersungut, menggosip. Dan juga
tidak ketinggalan: sabar, rendah hati, pengendalian diri, tidak berlaku curang,
setia. Sewaktu kita mampu berkata bahwa “aku akan bertobat dan berlaku baik”,
bukan berarti segala yang buruk itu akan menjadi hilang musnah begitu saja. Salah!
Bibit itu selalu ada dan tak akan pernah hilang. Itulah sebabnya mengapa kita
kemarin bisa sabar dan dengan begitu baiknya mengendalikan diri, sehingga kita
tetap damai; Akan tetapi kenapa kita hari ini bisa menjadi seorang yang
meledak-ledak dengan luapan amarah? Karena bibitnya akan selalu ada dalam diri
kita, dan mereka siap muncul kapan saja.
Pikirkanlah perkara yang di atas,
bukan yang di bumi itulah memperbaharui diri. Rasul Paulus kepada jemaat Kolose
mengatakan: “Jangan lagi kamu
saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta
kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui
untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;” (Kol.3:9-10).
Kata-kata “menanggalkan” dan “mengenakan” di sini tidak menunjuk pada
sesuatu yang sudah ada yang harus dibuang, serta mulai melakukan hal-hal yang
semula belum ada atau sesuatu yang baru sama sekali. Kata “menanggalkan” di sini sejajar dengan kata “matikanlah” (Kol.3:5) dan kata “mengenakan”
bisa kita sejajarkan dengan “hiduplah”
(bdn. Kol.2:12). Apa yang perlu “ditanggalkan” atau “dimatikan” Tanggalkanlah/matikanlah:
percabulan, kenajisan, hawa nafsu, dan juga keserakahan, penyembahan berhala,
dusta, marah, geram, kejahatan, fitnah, kata-kata kotor, dan sebagainya. Itu
semua tidak boleh berkembang dalam hidup kita, harus dihentikan, karena hal-hal
itu akan mengundang murka Allah.
Apa yang perlu “dikenakan” dan “dihidupkan”? Kejujuran,
kebaikan, kesabaran, kasih, dan sebagainya, karena itulah yang dikehendaki
Allah. Sebagai orang Kristen, orang yang telah mati bersama dengan Kristus dan
hidup bersama dengan Dia dalam baptisan (Kol.2:12), dalam hidup kita sekarang
ini kita dipanggil untuk terus menerus mencari perkara yang di atas (Kol.3:1);
terus menerus mengusahakan yang dikehendaki Allah. Dalam hidup kita sekarang
ini, kita harus terus menerus berusaha mematikan sifat-sifat buruk dalam diri
kita, serentak terus-menerus menghidupkan dan mengembangkan sifat-sifat baik
termasuk kejujuran yang ada dalam diri kita. Karena itulah yang seharusnya kita
lakukan dalam hidup ini sebagai manusia baru yang dinamis pengikut Kristus
sejati. Selamat hari Minggu.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar