Selamat
Bersukacita!
(Mazmur 16: 1-11)
M
|
omen apa saja yang membuat Anda merasakan
sukacita? Tentulah banyak alasan seseorang itu mengalami sukacita. Seseorang
bersukacita karena mendapat lotere. Ketika merayakan valentine's day dengan teman-teman. Ketika
merayakan hari ulang tahun. Saat
berada di kursi pelaminan dengan orang yang dicintainya. Ketika memiliki
uang banyak. Ketika lulus ujian atau diwisuda sebagai sarjana. Ketika
dianugerahi anak. Ketika bertemu dengan kawan lama.
Seseorang yang
menderita sakit akan bersukacita ketika dokter menyatakan bahwa ia sudah sembuh
dan boleh pulang dari rumah sakit. Seorang atlet mengalami sukacita yang
luar biasa ketika ia mampu merebut medali emas dalam suatu kejuaraan. Seorang
petani bersukacita ketika musim panen yang ditunggu-tunggu itu tiba, sehingga
rasa-rasanya semua kerja keras yang selama ini ia lakukan, baik itu membajak,
mengairi dan merawat tanaman telah terbayar sudah. Begitu pula seorang karyawan
akan bersukacita ketika tiba waktu menerima gaji atau mendapat promosi jabatan
dari pimpinan. Namun, berapa lama sukacita itu akan bertahan? Sangat perlu
kita ketahui bahwa sukacita yang ditawarkan oleh dunia ini sifatnya hanya
sementara, tidak akan bertahan lama. Lalu, di manakah kita menemukan
sukacita yang sejati dan berlimpah-limpah itu?
Mazmur 16 ini
adalah suatu doa permohonan dan pengakuan iman yang sangat menyentuh realitas
kehidupan sehari-hari. Para rasul dan jemaat Kristen abad permulaan memakai
Mazmur ini sebagai kesaksian tentang kebangkitan Kristus yang dibebaskan Allah
dari sengsara maut. Kemenangan Kristus, itulah sukacita jemaat mula-mula (lihat
Kis.2: 24-28).
Melalui
Mazmur 16 ini kita boleh belajar bagaimana mengaplikasikan iman dalam kehidupan
nyata. Hanya ada satu sumber sukacita, hanya ada satu sumber kebahagiaan, hanya
ada satu perlindungan, hanya ada satu sumber pengajaran, hanya ada satu sumber keselamatan
dan hanya ada satu sumber kehidupan yaitu pada Tuhan Allah. Tidak ada sumber
yang kekal di luar dari Tuhan Allah. Mencari kebahagiaan, perlindungan,
pengajaran, keselamatan dan kehidupan luar Tuhan, justru akan memperbesar
kesedihan (ay.4). Pesan inilah yang disampaikan oleh pemazmur kepada kita.
Kepercayaan yang
begitu mendalam kepada Allah dengan mengutamakan Tuhan di atas segala sesuatu.
Tidak menggeser posisi Tuhan dengan hal-hal lain, bahkan dengan sesuatu yang
nampak baik sekalipun. Tuhan tetaplah yang terbaik. Karena itu pemazmur (1) tidak mau mengikuti allah lain atau
meninggalkan allah untuk kepentingannya sendiri, (2) Dia mau mendengar
nasihat/suara dari Tuhan dan bersyukur kepada Tuhan bila Tuhan menasihatinya,
(3) tidak goyah dalam menjalani hidup dengan segala tantangan yang ada karena
ia yakin Tuhan selalu bersamanya, (4) senantiasa bersukacita di dalam Tuhan. Iman
kita kepada Tuhan adalah iman yang dapat diterjemahkan dalam kehidupan sehari-hari
dan memberikan dampak dalam kehidupan kita. Hanya bersama Tuhan sajalah kita bersukacita. Sudahkah Anda merasakan
peranan iman mengubahkan hidup Anda? Selamat hari Minggu.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar