“Pertunjukan yang Meneguhkan”
(Wahyu
22:1-5)
Barangkali bukan tontonan gratis, akan tetapi penglihatan
yang ditunjukkan kepada Yohanes menjadi pemicu dan pemacu semangatnya menapaki
kehidupan di Patmos. Sebagai tempat pembuangan, Patmos seringkali menjadi
tempat “terakhir.” Semangat dan harapan hidup seakan berakhir bila seseorang dibuang
ke Patmos. Impian seakan berakhir dengan sia-sia. Hari demi hari siksaan,
penderitaan dan bayang-bayang kematian datang silih berganti. Orang yang dibuang
ke pulau Patmos cepat atau lambat menanti ajal datang menjemputnya. Di Patmos,
bila harapan berubah menjadi putus asa, impian berubah menjadi sia-sia, namun
tidak demikian halnya dengan Yohanes, murid Kristus yang setia.
Di tempat
itulah Yohanes mendapatkan penglihatan yang meneguhkan imannya. Kristus yang
menyingkapkan berbagai penglihatan tersebut, sehingga apa yang sebelumnya
rahasia/misteri yang tersembunyi dan tidak diketahui sekarang diungkapkan dan
menjadi jelas/terbuka bagi semua orang. Apakah itu? Yohanes melihat bahwa Allah
hidup dan berkarya. Allah tidak berpangku tangan tetapi turun tangan. Dia
merancang karya keselamatan bagi orang yang berjuang dalam imannya.
Di tengah
pergulatan iman yang sungguh mendahagakan, Yohanes menerima penglihatan sungai
air kehidupan yang datang dari takhta Allah dan takhta Anak Domba (ay.1). Ada
pula pohon-pohon kehidupan yang senantiasa berbuah dan daunnya dapat
menyembuhkan bangsa-bangsa (ay.2). Tak ada kejahatan, tak ada larangan melihat
wajah Tuhan karena Tuhan sendiri yang akan menunjukkan wajah-Nya kepada banyak
orang (ay.3,4). Tak ada malam dan cahaya matahari tak lagi diperlukan. Mengapa?
Karena Tuhan menjadi Terang dan menerangi segalanya (ay.5).
Penglihatan
demi penglihatan itu pula yang dituliskannya dan dikirimkan kepada
jemaat-jemaat yang juga bergumul karena imannya. Dengan demikian terjadi transferisasi peneguhan iman. Peneguhan
iman seperti itu sangat dibutuhkan di tengah-tengah pergulatan iman yang sering
kali tidak semakin ringan. Di situlah Roh Kudus hadir dan berkarya menempah
iman sehingga teguh dan tangguh.
Jemaat Kristus
terkasih, yang senantiasa tekun beribadah dan yang terpanggil menjadikan
profesinya sebagai ibadahnya, sesungguhnya pergulatan iman seseorang
berbeda-beda dari waktu ke waktu. Ada kemiskinan, korban PHK, ketertindasan di
tempat bekerja, broken home, broken heart,
sakit menahun, usaha yang belum berbuah, dan pergulatan iman lainnya. Sekalipun
pergulatan iman yang berbeda, namun Allah yang kita sembah tidak pernah berbeda.
Dia adalah Allah yang sama, yang menyingkapkan karya-karya keselamatan
sepanjang sejarah. Dia tetap setia dengan janji-Nya memberikan kelegaan bagi
yang dahaga dan yang datang kepada-Nya (Mat. 11:28). “… Datang saja pada Yesus; kini saatnya! Datang saja pada Yesus, t’rima
rahmat-Nya” (KJ. 358). Selamat hari minggu. Pegang teguh janji Tuhan.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar