Pengampunan Allah
ada dalam Penghukuman-Nya
(2 Samuel 12:
1-16)
S
|
etiap
orang pasti pernah melakukan kesalahan. Alangkah sedihnya jika kesalahan yang
sama berulang dilakukan. Seperti kata pepatah: "Keledai akan terperosok ke lubang yang sama." Tentulah
kita bukan Keledai, karena itu bijaksanalah buatlah "pengalamanmu menjadi guru yang baik".
Pernah terjadi dalam hidup Daud,
melakukan tipu muslihat, pembunuhan terhadap Uria panglimanya suami Batsyeba,
untuk melakukan perzinahan dengan Batsyeba istri Uria itu (2 Sam 11). Sesudah
berzinah dengan Batsyeba, Daud diam-diam saja selama beberapa waktu. Ia tidak
mengakui dosanya di hadapan Allah. Namun dari Mazmur 32 kita bisa melihat bahwa
ia merasa sangat menderita ketika menyimpan dosanya tersebut. Tuhan tidak bisa
mendiamkan dosanya tersebut. Tuhan mungkin menunda hukuman, tetapi kita harus
mengingat bahwa tak ada dosa yang terlewatkan oleh Allah. Apa yang dilakukan
Daud ini adalah suatu kekejian di hadapan Tuhan, dan dosa itu tidak
tersembunyikan di hadapan Tuhan. "Dan tidak ada suatu makhlukpun
yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di
depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan
jawab." (Ibrani 4:13). Tuhan tidak tinggal diam sehingga Ia
mengutus nabi Natan untuk menegur dan memperingatkan Daud. Melalui perumpamaan
(1-4), nabi Natan mengajak Daud untuk melihat dosanya hingga kemudian ia
menyadari bahwa Tuhan sedang menegur dia atas dosa-dosanya (5-9,13). Dosa Daud
kemudian mendatangkan hukuman: "Bahwasanya malapetaka akan
Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan
mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain;
orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari (ay.11), … anak yang
lahir bagimu itu akan mati." (ay 14).
Pengalaman Daud kiranya menjadi guru
terbaik bagi kita sekalian. Ingat! Setiap perbuatan dosa selalu
membawa dampak yang sangat mengerikan, oleh karena itu janganlah bermain-main
dengan dosa. Setiap orang yang melakukan kesalahan, hendaknya mengaku salah dan
memperbaiki kesalahan itu serta berusaha untuk tidak mengulanginya. Hukuman merupakan konsekuensi dari
dosa yang telah dilakukan manusia.
Namun Tuhan tidak berhenti sampai di
sini. Kasih karunia-Nya tetap tercurah atas Daud dan Batsyeba kemudian
melahirkan anak lagi (24-25). Allah meneruskan berkat-Nya dengan kemenangan
Israel dalam peperangan melawan bani Amon di Raba (26-31). Dosa-dosa Daud
memang mendatangkan hukuman yang sangat berat, tetapi Allah yang penuh anugerah
itu tidak menghancurkan kehidupan Daud sehingga ia masih bisa mengalami
berkat-berkat Allah.
Kita paham bahwa semua itu tertulis
bukan untuk mendorong orang berbuat dosa lalu mengaku dosa. Melainkan untuk
memperingatkan kita tentang bahaya dosa. Karena itu, kita harus menghindari
dosa, dengan cara apa pun. Bila kita jatuh juga ke dalam dosa, kita tahu bahwa
Kristus telah menanggung dosa-dosa kita di salib. Maka datang kepada-Nya
merupakan satu-satunya jalan terbaik untuk pengampunan dosa kita, agar kita
tetap beroleh kasih karunia-Nya. Selamat hari Minggu.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar