Rumah TUHAN
Lambang Kehadiran
dan
Lambang Kebesaran-Nya
dan
Lambang Kebesaran-Nya
(1 Rajaraja
8:22-23+41-43)
D
|
aud
merasa harus menyediakan tempat tinggal yang layak dan pantas bagi TUHAN. Nabi
Natan memahami maksud Daud dan mendukungnya. Tetapi TUHAN Allah kemudian
berfirman kepada Daud melalui nabi Natan, bahwa sejak TUHAN memimpin bangsa Israel
keluar dari tanah Mesir, TUHAN tidak pernah meminta mereka mendirikan rumah
dari kayu aras bagi-Nya. TUHAN tidak meminta mereka mengurus segala keperluan-Nya,
justru TUHAN-lah yang akan menyediakan segala sesuatu yang mereka perlukan. TUHAN
menyatakan kepada Daud bahwa keturunannyalah yang kelak membangun rumah bagi
nama-Nya. Itu terjadi bukan karena TUHAN membutuhkan rumah itu untuk menjadi
tempat kediaman-Nya. Melainkan karena Ia mau menyatakan kehadiran dan kebesaran
nama-Nya di tengah-tengah mereka (2Sam 7:12-13).
Pada waktu Salomo menjadi raja, maka
Tuhan menggenapi janji-Nya kepada Daud. TUHAN mengizinkan Salomo membangun rumah
bagi nama-Nya. Namun Salomo menyadari bahwa sebagus dan semewah apapun rumah
yang dibangunnya bagi nama TUHAN, tidak dapat memuat seluruh kemuliaan TUHAN.
Bahkan langit di atas segala langit pun tidak dapat memuatnya (1Raj 8:27). Salomo
tahu bahwa apa yang ia persembahkan kepada TUHAN, tidak berarti apa-apa,
dibandingkan dengan segala kebesaran-Nya. Kesadaran itu membuat Salomo
tidak berani meminta Tuhan untuk tinggal dalam rumah TUHAN yang telah
dibangunnya. Ia hanya berani meminta kemurahan TUHAN agar kiranya Ia berkenan
menyatakan kehadiran-Nya dan kebesaran kuasa nama-Nya dalam dan melalui rumah
itu. Sehingga ketika umat berdoa, mereka bisa merasakan kehadiran dan kuasa-Nya
yang bekerja menjawab doa-doa mereka dan mengampuni dosa mereka (1Raj 8:28-40).
Bahkan Salomo meminta agar nama dan kuasa Tuhan tidak hanya dialami umat
Israel, tetapi juga dialami bangsa-bangsa lain, yang mau datang ke rumah TUHAN
karena mendengar kebesaran nama Tuhan. Orang bukan Yahudi bisa tiba pada pengenalan akan TUHAN melalui rumah TUHAN ini. TUHAN memakai bangsa Israel untuk menyingkapkan kemuliaan-Nya kepada orang bukan Yahudi. Jadi, maksud dari rumah TUHAN adalah untuk memberitakan nama Allah, yaitu Yahweh.
Gereja adalah
persekutuan orang percaya sebagai bait Roh Kudus (1Kor 6:19) terpanggil menjadi garam dan terang dunia, untuk memimpin orang dari setiap bangsa mengenal TUHAN
Allah. "Berbagai
macam manusia, terdiri dari bangsa-bangsa, lain bahasanya dan warna kulitnya,
tempatnya pun berbeda juga." (Kidung Jemaat 257:2 Aku gereja, kau pun gereja). Pertanyaannya,
apakah kehadiran gedung-gedung gereja di berbagai tempat di bumi ini sudah
menyatakan kehadiran Allah dan kebesaran nama-Nya? Apakah kehadiran kita setiap
orang percaya, sebagai bait Roh Kudus juga sudah menyatakan kehadiran dan
kebesaran nama Tuhan? Selamat hari Minggu.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar