“Siapakah Raja dalam Hidupku?”
(Mazmur
97:1-12)
Menurutmu siapakah Tuhan itu? Apakah
engkau mengaku bahwa Tuhan adalah Pencipta alam semesta? Apakah engkau mengaku
bahwa Tuhan adalah Allah yang Mahabesar? Jika engkau mengaku bahwa Tuhan adalah
Pencipta alam semesta dan Allah yang Mahabesar, jawaban itu tidak salah. Banyak
orang berpengakuan seperti itu.
Dalam teks khotbah minggu ini, pemazmur
mengaku bahwa Tuhan adalah Raja. Ya, Raja yang dahsyat, agung, dan berkuasa.
Sampai-sampai awan, kekelaman, api, kilat, langit ikut serta mengakui dan
menunjukkan keagungan-Nya. Gunung-gunung dan lawan-lawan-Nya tidak ada yang
dapat bertahan berdiri di hadapan-Nya (ay.2-6). Keagungan Tuhan tersebut di
satu sisi dinanti-nantikan karena membawa suka cita (ay.8) bagi Sion dan puteri
Yehuda (orang yang mempercayakan hidupnya kepada-Nya), namun di sisi lain
membawa kengerian kepada para musuh-Nya. Siapakah musuh Allah? Musuh Allah
adalah para penyembah patung dan orang sombong. Mereka menyombongkan diri
karena mempercayakan hidupnya terhadap berhala-berhala. Mereka semua akan
mendapat malu dan berbalik kepada Allah (ay.7).
Saudara/i, yang merayakan Tahun Keluarga
2016, sepanjang tahun ini. Jika ada pertanyaan, apakah Tuhan telah dan sedang
menjadi Raja dalam hidupmu? Apakah Tuhan merupakan Pelindung hidupmu? Sudahkah
engkau mempercayakan hidupmu sepenuhnya kepada-Nya? Orang yang menjadikan Tuhan
sebagai Raja akan membenci kejahatan (ay.10). Tuhan tidak menyukai kejahatan
sebab Dia adalah kebaikan. Pemazmur berkata Tuhan itu baik (145:8).
Mungkin ada
yang bertanya, jika Tuhan adalah Raja, apakah dampaknya bagi hidupku?
Pertanyaan inilah yang digumuli pemazmur. Bagi pemazmur, Tuhan memelihara dan
melepaskan orang-orang yang dikasihi-Nya (ay. 10). Ini kabar suka cita bagi
kita. Ini jaminan yang Allah berikan sejak dahulu, kini, dan nanti: Allah memelihara dan melepaskan orang-orang
yang dikasihi-Nya. Itu sudah lebih dari cukup. Jaminan ini juga yang
disampaikan Yesus kepada murid-murid-Nya “Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat. 28:20).
Jemaat
Kristus yang terkasih, mungkin hidup tidak selalu sukses, terkadang menghadapi
kekecewaan. Tetapi ingat: Allah senantiasa memelihara dan melepaskan orang yang
dikasihi-Nya. Ada berapa banyak orang yang mengaku Tuhan adalah Raja namun
sebenarnya dia menjadi raja atas dirinya sendiri? Ada berapa banyak orang yang
mengaku Tuhan sebagai Raja namun tujuannya supaya segala permohonannya
terkabul? Ketika seseorang mengatakan bahwa Tuhan adalah Raja maka seluruh
hidupnya takluk dan tunduk di dalam pemerintahan Tuhan. Itu juga yang
disampaikan nyanyian kita “Ndang au
nampuna ahu, hulehon diringkon…Ndang au nampuna ahu, dung mate Jesus i… Ndang
au nampuna ahu, dung na tardidi au…” (BE No. 150:1,2,3). Selamat hari
minggu. Selamat beribadah. Tuhan adalah Raja yang menopang hidupku.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar