Aku percaya, Gentarku Lenyap:
Yesus Pahlawan Yang Hidup
Tetap!
(Wahyu 5:
11-14)
S
|
eorang
anak laki-laki, setelah belajar sekian lama dari guru biola ternama, mengadakan
konser tunggal pertamanya. setiap kali selesai memainkan sebuah lagu, hadirin bertepuk
tangan dengan meriah, tetapi anak laki-laki itu tampak tidak puas. Bahkan
setelah dia memainkan lagu terakhir dengan begitu bagus dan tepuk tangan
penonton yang menggemuruh, anak laki-laki itu tetap tidak bergeming. Sampai ia
melihat seorang tua di balkon. Akhirnya orang tua itu tersenyum dan mengangguk
senang. Anak laki-laki tersebut membalasnya dengan anggukan senang dan wajah
anak laki-laki itu, yang sebelumnya tegang menjadi santai dan sinar kebahagiaan
memancar dari wajahnya. Tepuk tangan penonton itu tidak berarti apa-apa baginya
sampai dia memperoleh pujian dari gurunya.
"Engkaulah
Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."
(Mark 1: 11). Yesus "Anak Domba
Allah” yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan
hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian (ay 12).
Wahyu 5: 11-14
menceritakan tentang sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan
sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai. Tidak ada seorang pun baik
yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka
gulungan kitab itu, membuka meterai-meterainya untuk melihat sebelah dalamnya.
Keadaan ini membuat Yohanes sebagai penerima wahyu menjadi sangat sedih (ay
4). Yesus Anak Domba Allah, membuktikan kemenangan-Nya di kayu
salib. Anak Domba Allah itu mempunyai tujuh tanduk dan tujuh mata (ay 6)
yang melambangkan kesempurnaan kemenangan dan kekuasaan-Nya. Tetapi
puji nama Tuhan karena ternyata ada yang layak membuka gulungan kitab tersebut,
yaitu Yesus Kristus. Dialah satu-satunya yang layak. Sebab Yesus telah
membuktikan kemenangan-Nya dengan darah-Nya di kayu salib. Tidak ada
kuasa lain yang lebih layak dari-Nya. Yesus Kristus kini memegang kendali atas
sejarah dunia dan umat manusia. Yesus Kristus
memegang kendali atas sejarah dunia dan umat manusia. Tidak heran jika
kemudian keduapuluh empat tua-tua dan empat makhluk, bahkan seluruh malaikat
surga menyanyikan pujian bagi Yesus Anak Domba Allah.
Sejak manusia jatuh ke dalam dosa,
iblis menjadi penguasa dunia. Tidak ada seorang pun yang bisa mengungkapkan
rahasia masa depan bumi dan kerajaan Allah. Itu berarti kita semua mahluk
akan hidup dalam keadaan yang serba tidak menentu, tidak ada jaminan dan
pengharapan akan terjadi sesuatu yang baik di masa depan kita.
Rasul Paulus percaya “segala lidah mengaku: "Yesus Kristus
adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa” (Fil 2: 11). Rudolf
Scheuermann (1863) bersama gereja sepanjang masa menyanyikannya: (1)
Tuhanku bangkit, pusara terbuka: Ia menang atas maut dan duka. Goncanglah
benteng neraka yang gelap: Yesus Pahlawan yang hidup tetap! Yesus Pahlawan
hidup yang tetap! (2) Sudah tersingkap rahasia kubur: dosa dan Iblis t’lah
kalah tersungkur. Aku percaya, gentarku
lenyap: Yesus Pahlawan yang hidup tetap! Yesus Pahlawan hidup yang tetap!
(3) Di dunia ini tak lagi ‘ku takut: Tuhan yang bangkit berjuang sertaku; tak
kuhiraukan kuasa gelap: Yesus Pahlawan yang hidup tetap! Yesus Pahlawan hidup
yang tetap! Kidung Jemaat No. 212: 1-3 Tuhanku Bangkit, Pusara Terbuka. Selamat
hari Minggu.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar