Melihat Kebenaran Dengan Cara Yang Baru
(Markus 10: 46-52)
Kali ketiga, Yesus memberitahu
murid-murid-Nya bahwa dia akan menderita dan mati (33-34). Akan tetapi para murid-Nya tidak memahaminya dan secara
terang-terangan tidak mempercayainya. Apa yang mereka percayai? Yang mereka
percayai adalah bahwa Yesus itu Mesias, bahwa dia adalah Anak Daud, Raja yang
dijanjikan yang akan menegakkan kerajaan-Nya di bumi ini. Mereka mengharapkan-Nya untuk berada di jalur menuju kemuliaan, bukan di jalan
menuju salib. Akibatnya mereka tidak bisa memahami apa yang disampaikan oleh
Yesus. Lalu bagaimana
menjelaskan hal ini?
Penjelasannya sederhana
saja. Ini adalah masalah ketidakpercayaan. Para murid tidak percaya pada apa
yang disampaikan oleh Yesus. Mereka tidak mempercayai bahwa Yesus akan bangkit dari
kematian. Sedemikian menyoloknya
ketidakpercayaan ini sehingga Yesus memberi pelatihan tentang iman kepada para
murid-Nya.
Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho (kota kuno di tepi
barat Sungai Yordan), bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak
yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus,
anak Timeus duduk di pinggir jalan. (Bartimeus berarti anak Timeus. Kata ‘Bar’ adalah kata Aram yang
berarti anak laki-laki dari seseorang dan ‘Timeus’ berarti yang dihormati,
dimuliakan). Ketika didengarnya,
bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak
Daud, kasihanilah aku!" Banyak orang menegornya supaya ia diam. Yesus
adalah seorang Rabi penting, dan kamu hanya seorang pengemis. Namun semakin
keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" Lalu Yesus berhenti
dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan
berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil
engkau." Lalu ia menanggalkan jubahnya (segala sesuatu yang bisa
memperlambat langkahnya, dibuangnya, harta milik yang paling berharga buatnya),
ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. Tanya Yesus kepadanya:
"Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta
itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya:
"Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" (Imanmu, di
sini muncul pelajaran tentang iman.) Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu
ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya (dia
kemudian menjadi murid).
Inilah bahan pelajarannya. Yang kurang di dalam
diri para murid adalah iman. Mata mereka perlu dibuka dan Yesus menunjukkan
bahwa melalui imanlah mata mereka akan terbuka. Dan tanpa iman, mereka akan
buta sepenuhnya! Iman
pada Yesus memampukan kita “melihat” kebenaran dengan cara yang baru. Syairnya digubah
oleh Fanny J. Crosby, Pass Me Not, O
Gentle Savior, lagunya oleh William H. Doane, Kidung Jemaat No. 26 Mampirlah,
Dengar Doaku. (1). Mampirlah, dengar doaku,
Yesus Penebus. Orang
lain Kauhampiri, jangan jalan t’rus. Yesus, Tuhan, dengar doaku; Orang
lain Kauhampiri, jangan jalan t’rus. (2). Di hadapan takhta rahmat aku menyembah, tunduk
dalam penyesalan. Tuhan tolonglah! Yesus, Tuhan, dengar doaku; Orang
lain Kauhampiri, jangan jalan t’rus. (2). Ini saja andalanku: jasa kurbanku, Hatiku
yang hancur luluh buatlah sembuh. Yesus, Tuhan, dengar doaku; Orang
lain Kauhampiri, jangan jala t’rus. (3). Kaulah Sumber penghiburan, Raja hidupku. Baik
di bumi baik di sorga, siapa bandingMu? Yesus, Tuhan, dengar doaku; Orang
lain Kauhampiri, jangan jalan t’rus. Selamat hari Minggu! Amen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar