Tuhan Membutuhkanmu (Markus 11:1-11)
T
|
ak pernah terbersit dalam bayangan Bapak Menak
dan Daud jika Presiden Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk,
Irwan Hidayat, membeli dua buah bajaj milik mereka yang pernah dipakai presiden
dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK), pada saat
berjalan menuju kantor KPU, Imam Bonjol, Jakarta Pusat, 1 Juni 2014 yang lalu,
seharga Rp 140 juta beserta tipsnya. Demikian juga dengan pengalaman mantan
pengawal Presiden SBY. Dia tidak pernah menduga kalau helm yang digunakannya
saat itu, sekalipun berbau dan berkeringat, dipakai sang presiden saat bermotor,
menghindari kemacetan, menuju Sentul, ketika membuka A1 Grand Prix
Championship. Baik bajaj maupun helm tersebut memiliki nilai historis yang
tinggi karena pernah dibutuhkan dan digunakan pimpinan negara ini.
Yesus membutuhkan banyak
hal. Dalam perikop ini, Yesus meminjam seekor anak keledai untuk membawa-Nya ke
Yerusalem. Di tempat lain, Dia menggunakan perahu pinjaman dalam memberitakan Injil.
Dia juga pernah meminjam ruangan untuk melangsungkan perjamuan paskah bersama
para murid. Yesus bukan tidak bisa melakukannya sendiri. Namun, Dia hadir bukan
untuk unjuk kekuatan, bukan pula single
fighter. Dia mengundang orang banyak
ikut serta dalam tugas pelayanan-Nya. “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan
mengetok…” (Wahyu 3:20). Yesus membutuhkanmu.
Di minggu Palmarum ini, minggu terakhir
sebelum peringatan kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, kita kembali
merenungkan, “Apakah hidupku telah
bermakna? Apakah aku layak di hadapan-Nya? Dan apakah yang Yesus butuhkan dari
diriku yang hina ini?” Tidak ada orang yang layak di hadapan Tuhan karena
semuanya sudah berdosa dan patut kena hukuman. Akan tetapi, “Meski tak layak diriku tetapi kar’na
darah-Mu…” (KJ 27). Khotbah minggu ini mengingatkan kita bahwa sedikitnya,
ada dua (2) hal yang dibutuhkan Yesus dari orang percaya. Kedua hal itu terlihat
dalam simbol keledai dan daun palem. Pertama,
Keledai adalah simbol makhluk rendah hati, lemah lembut, dan sederhana. Dalam
diri Yesus, kita menemukan dan meneladani kerendahan hati, kelemahlembutan, dan
kesederhanaan. Kedua, Yesus
membutuhkan orang-orang yang memiliki karakter daun palem. Palem adalah sejenis tumbuhan yang dapat
mematahkan belenggu (tidak terbelenggu oleh dosa); memiliki daya lentur luar
biasa dan tidak patah (tidak dikuasai permasalahan); kuat menahan hempasan atau
pukulan; tumbuh berkelompok - di mana ada kelompok palem maka di situ terdapat
oase (mata air segar) - betapa indahnya jika di mana ada perkumpulan orang
percaya, di situ muncul mata air segar (bukan air mata segar karena kepedihan);
semakin tua semakin berminyak (semakin bijaksana); tidak mudah terbakar (emosi); selalu hijau (ever green), orang percaya tetap
bertahan dan bersuka cita.
Tentu karakter yang disebutkan di atas
tidaklah mudah untuk dihidupi. Namun itulah iman dan pengharapan Kristen: bukan
berjalan di atas karpet merah melainkan onak duri, via dolorosa disertai janji
mahkota mulia bagi yang setia (1 Kor.15:58). Selamat hari minggu, selamat
beribadah. Tuhan Yesus memampukanmu dalam suka dan derita. Selamat
hari minggu & beribadah.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar