RENUNGAN
MINGGU 6 TRINITATIS 27 JULI 2014
Roma
8: 26-30
Suatu ketika kebakaran
besar melanda kota London di Inggris.
Setelah kebakaran, Raja Inggris menugaskan seorang arsitek bernama
Christofer Ramm membangun kembali gereja St. Paul yang megah, yang kemudian dipakai Pangeran
Charles melakukan pernikahan dengan Lady Diana. Ukiran-ukiran yang besar dan
bagus dipasang kira kira 260 kaki tingginya dari tanah. Ada seorang yang
mengukir salah satu hiasan disitu dan berdiri pada tempat tertinggi dari gereja
itu. Dari jarak yang agak jauh ia memandang hasil ukirannya yang baru
selesai.
Tetapi dengan tidak
sadar ia memandang ukirannya sambil berjalan mundur setapak demi setapak sampai
di ujung papan pembatas; jika ia mundur setapak lagi, ia pasti jatuh ke bawah
dan mati. Seorang rekannya yang bekerja tidak jauh dari tempatnya berdiri melihatnya, lalu amat terkejut karena posisi
berdiri rekannya pengukir itu amat berbahaya, bahkan jika ia berteriak
memeringatkannya malah kemungkinan akan membuat rekannya pengukir tersebut
terkejut lalu jatuh ke bawah. Akhirnya tidak ada cara lain, ia mengambil kuas
seorang yang sedang mengapur dinding dan merusak hasil ukiran rekannya
itu. Waktu ukiran itu dicat tidak karuan
oleh rekan yang berusaha menyelamatkan itu, si pengukir amat marah dan langsung
menghampiri dia dan mau memukulnya. Lalu temannya yang mencoret ukirannya itu
memeringatkannya dan menunjuk tempat si pengukir itu berdiri, akhirnya si
pengukir sadar bahwa rekannya itu sedang berusaha menyelamatkan nyawanya. Lalu
si pengukir itu memeluk temannya yang menyelamatkannya itu dan berkata, “Thank
you very much brother”.
Demikian Tuhan
kita, kadang-kadang Dia merusak gambaran kehidupan yang kita idam-idamkan,
membiarkan kita mengalami kegagalan dan kesedihan atau memberikan hal-hal yang
sulit dalam hidup kita. Boleh saja cara Tuhan seringkali melawan logika,
keinginan dan pikiran manusia, tetapi justru Tuhan sudah merancang cara yang
terbaik untuk kita, karena Dia hendak memberikan sukacita dalam hidup kita.
Mungkin sudah lama kita marah dan dengan tangisan kita berdebat dengan Tuhan,
karena kesulitan dan masalah yang membuat kita galau dan sedih. Tetapi biarlah
kita mendengar suara Tuhan yang penuh kasih lewat firmanNya pada hari Minggu ini; yang
mengatakan bahwa hal itu perlu dikerjakan, atau dibiarkan terjadi dalam hidup
kita untuk kebaikan kita. Kotbah Minggu ini, yang dikutip dari Roma 8: 26-30
berkata, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka
yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”, ayat 28.
Rancangan Tuhan
tentang kehidupan kita adalah rancangan yang “happy ending”. Bila kita
dibiarkan mengalami kesulitan, ketahuilah disana ada rancangan yang memberi
masa depan yang penuh harapan. Firman Tuhan,
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan
bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh
harapan”, Yeremia 29: 11.
Selamat Hari Minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar