Rabu, 24 November 2021

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN

DALAM KEKUDUSAN

(1 Tesalonika 3: 9-13)



Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. Lukas mencatatkan bahwa misi Paulus dan Silas ke Tesalonika, menyebabkan pertobatan orang Tesalonika kepada Kristus. (Kis.7). Kekristenan di sana begitu mudah terancam karena kota itu penuh dengan patung-patung berhala.

Paulus berbicara kepada orang-orang Tesalonika untuk berpaling dari berhala-berhala, kepada Allah melayani Allah yang hidup dengan hidup benar serta menantikan anak-Nya dari surga, yang dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang. (1 Tes.1:9-10).

Demikianlah orang-orang percaya Tesalonika telah mulai mengikuti Raja baru, dan berusaha hidup seperti Kristus Yesus, berpaling dari norma kehidupan lama. Sukacita dan rasa syukur pun diungkapkan. Rasul Paulus tidak dapat menahan kegembiraannya dan bahkan terkejut karena penyambutan orang-orang Tesalonika. Maka suratnya ini berusaha untuk memuji orang Tesalonika atas iman mereka dan mendorong mereka untuk tetap setia bahkan dalam menghadapi kesulitan (1 Tes.2:14). Perikop khotbah ini memberikan gambaran tentang kerinduan Paulus yang sungguh-sungguh untuk dapat bertemu dengan jemaat Tesalonika lagi. Paulus pun mengerahkan Timotius untuk memeriksa orang-orang percaya ini. Paulus menceritakan kabar baik yang dia terima dari Timotius, yang telah melaporkan kekuatan iman dan kasih orang Tesalonika (1 Tes.3:6). Melawan segala rintangan yang ada, jemaat tetap setia. Orang-orang percaya telah bertahan menghadapi tekanan yang mereka hadapi dari para pejabat kekaisaran, oleh orang-orang Yahudi, dan oleh praktek-praktek iman mereka sebelumnya (1 Tes.1:9).

Akhirnya, Paulus mengingatkan mereka bahwa Kristus akan kembali (1 Tes.3:13). Inilah kabar baik! Kristus akan kembali dan datang kepada mereka yang adalah milik-Nya, apakah mereka dalam keadaan hidup atau mati (1 Tes.4:13-18). Datang kembali membawa damai sejati (1 Tes.5:23). Kembalinya Kristus menandakan kemenangan akhir Allah. Jadi, orang Tesalonika dan semua orang percaya sepanjang masa, hidup dalam harapan dengan kepastian Yesus Kristus akan kembali. Dalam penantian ini, kiranya Tuhan menjadikan kita berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang.

Di tengah kesulitan yang tengah kita hadapi, kita sering mengeluh dan bertanya, Mengapa ini terjadi? atau Mengapa aku yang menderita? Marilah mengatasi masa-masa sulit itu dengan meminta pertolongan Tuhan, agar Dia meluaskan kasih-Nya di dalam hati kita dan menolong kita memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada untuk makin mengasihi Tuhan dan sesama. Amin. Selamat hari Minggu! –NS-

Rabu, 17 November 2021

RENUNGAN MINGGU AKHIR TAHUN GEREJA SETELAH TRINITATIS, 21 NOVEMBER 2021

 MENGHITUNG HARI

MAZMUR 90:1–12

 


Pengalaman rohani kita pada masa lalu akan menghantar kita kepada kesaksian iman, dan juga menjadi kekuatan baru dalam menjalani hari-hari kehidupan kita selanjutnya. Pengalaman masa lalu juga akan menghantar kita menghitung hari-hari kita, dalam artian belajar memaknai hidup dengan segala pergumulannya. Belajar memahami hidup dengan segala keterbatasannya. Hidup kita terbatas, semuanya akan berlalu sebagaimana juga yang disuarakan dalam kitab pengkhotbah 3 (semuanya ada waktunya) semuanya mengalir (Panta Rhei). Bagaimanakah kita akan menyikapinya selanjutnya?

Menghitung hari, bukan berarti kita menghitung hari-hari kalender kehidupan yang telah kita lalui (hari Senin–Sabtu; Januari–Desember; tahun 1-2021); dengan tujuan supaya kita beroleh hikmat dan pengertian (ay. 12). Mengapa kita bermohon kepada TUHAN supaya mengajari kita menghitung hari-hari kita? sebab muncul kesadaran iman pemazmur dalam pengenalannya terhadap TUHAN yang adalah: Tempat perteduhan; Allah yang kekal yang sudah ada sebelum dunia dijadikan dan tidak berakhir (Alfa dan Omega); Allah sang Pencipta. Pemazmur melihat dia aman karena dia memiliki tempat perteduhan (Allah sebagai rumahnya = tempatnya berteduh); Jadi bukan karena ia memiliki sesuatu sehingga ia merasa aman. Akan tetapi adalah karena ia memiliki hubungan yang baik, yang intim/akrab dengan TUHAN. Pemazmur juga menyadari bahwa dirinya hanyalah debu, rumput yang sebentar kelihatan dan kemudian lenyap (Yak 4:14: sama seperti uap); Dalam artian menggambarkan kemahakuasaan Allah dibandingkan dengan kelemahan dan kefanaan manusia.

Pemazmur mengajak kita untuk menghitung hari, jikalau dalam ay. 10 disebut bahwa masa hidup kita hanyalah 70–80 tahun, itu menandakan begitu fananya kehidupan ini, begitu cepatnya berlalu; oleh sebab itu bagaimana kita memaknai kesempatan yang singkat ini dalam pembentukan moralitas dan spiritualitas kita untuk semakin baik. Menghitung hari hingga beroleh hikmat dan pengertian, untuk semakin menyadari bahwa TUHANlah yang berkuasa penuh dalam kehidupan kita; sehingga bagaimana kesempatan yang terbatas itu dapat kita pergunakan untuk memuji dan memuliakan TUHAN, melakukan apa yang berkenan kepadaNya. Amin. Selamat hari Minggu! -HS-

PERJANJIAN PERKAWINAN MICHAEL HASIBUAN DAN DEWI AYU NAOMI RUMBAYAN

 

ACARA KEBAKTIAN

PERJANJIAN PERKAWINAN/MENIKAH

HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE

DISTRIK XIX BEKASI

Kamis, 18 November 2021

Pukul 11.00 WIB


Novan Michael Hasibuan

dan

Dewi Ayu Naomi Rumbayan

 

 


Jl. Perumahan Taman Pondok Gede Blok H No.1-3

Pondok Gede RT 04 RW 01 Kelurahan Jatirahayu

Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi

Provinsi Jawa Barat

Telp. (021) 8467284

 

I.       Pra Ibadah

1.      Persiapan di ruang konsistori (Calon mempelai, orangtua dan Majelis Gereja berdoa bersama)

2.         Calon mempelai dan keluarga memasuki gereja

 

II.    Ibadah

1.       Bernyanyi KJ No. 3:1-2 Kami Puji dengan Riang

1. Kami puji dengan riang Dikau, Allah yang besar;

Bagai bunga t’rima siang, hati kami pun mekar.

Kabut dosa dan derita, kebimbangan, t’lah lenyap.

Sumber suka yang abadi, b’ri sinar-Mu menyerap.

          

---Jemaat Berdiri---

 

2. Kau memb’ri, Kau mengampuni Kau limpahkan rahmat-Mu

Sumber air hidup ria, lautan kasih dan restu.

Yang mau hidup dalam kasih Kau jadikan milik-Mu

Agar kami menyayangi, meneladan kasih-Mu.

 

2.      Votum, Introitus, Doa (L= Liturgis; J= Jemaat)

L: Di dalam Nama Allah Bapa, dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi. Amin. Bagianku ialah Tuhan, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu

J:   Aku memohon belas kasihan-Mu dengan segenap hati, kasihanilah aku sesuai dengan janji-Mu

L: Engkau baik dan berbuat baik; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Haleluya! (Marilah kita berdoa:) Ya Tuhan Allah, Bapa kami yang bertakhta di surga. Terima kasih Tuhan, karena Engkau membimbing kedua Calon Pengantin Novan Michael Hasibuan dan Dewi Ayu Naomi Rumbayan hendak berjanji di hadapan-Mu. Mereka berdua akan berjanji untuk menikah sesuai dengan kehendak Tuhan. Kami mohon agar Tuhan berdiam dalam hati mereka, sehingga janji yang hendak mereka ikrarkan diikat oleh kasih dan kehendak-Mu. Berkati mereka agar pernikahan mereka kelak membawa sukacita dan kebahagiaan bagi mereka berdua, bagi keluarga, dan juga menjadi berkat bagi masyarakat serta jemaat-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kami berdoa.

J:   Amin. ---Jemaat Duduk---

 

3.      Bernyanyi KJ No. 457:1+4 Ya Tuhan, Tiap Jam

1.         Ya Tuhan, tiap jam ‘ku memerlukan-Mu

Engkau yang memb’ri sejahtera penuh

Setiap jam ya Tuhan, Dikau ‘ku perlukan

Ku datang, Jurus’lamat berkatilah

 

(Calon Pengantin dan orangtua berdiri di tempat)

 

4.         Ya Tuhan tiap jam ajarkan maksud-Mu

B’ri janji-Mu genap di dalam hidupku

Setiap jam ya Tuhan, Dikau ‘ku perlukan.

Ku datang, Jurus’lamat berkatilah

 

4.      Membaca Naskah Ikat Janji Perkawinan/Pernikahan

 

5.      Klarifikasi dan Penegasan kepada:

6.1.Kedua Calon Pengantin

6.2.Orangtua Calon Pengantin

 

6.      Penandatanganan Berita Acara Ikat Janji Perkawinan

7.1.  Calon Pengantin Laki-laki dan Perempuan

7.2.  Orangtua Calon Pengantin Laki-laki dan Perempuan

7.3.  Saksi dari pihak Calon Pengantin Laki-laki dan Perempuan

7.4.  Majelis Gereja Calon Pengantin Laki-laki dan Perempuan

7.5.  Pelayan Ikat Janji Perkawinan

7.6.  Pemberitahuan

 

7.  Bernyanyi KJ No. 369a:1 Ya Yesus ‘Ku Berjanji

(Calon Pengantin menuju altar)

Ya Yesus, ‘ku berjanji setia pada-Mu;

’Kupinta Kau selalu dekat ya Tuhanku

Di kancah pergumulan jalanku tak sesat

      Kar’na Engkau Temanku, Pemimpin terdekat

 

8.        Tukar Cincin

Calon Pengantin Laki-laki: Terimalah cincin ini sebagai simbol kasih setiaku yang tidak akan berubah kepadamu.

Calon Pengantin Perempuan: Terimalah cincin ini sebagai simbol kasih setiaku yang tidak akan berubah kepadamu.

(Calon Pengantin kembali ke tempat duduk)

 

9.         Bernyanyi PKJ No 285:1 Bila Badai Hidup Menerpamu

Bila badai hidup menerpamu dan cobaan pun datang mengganggu

Hanya satu janji harapanmu; Ya janji Tuhanmu, pegang teguh.

Biar gunung-gunung pun beranjak serta bukit-bukit pun bergoncang

Kasih dan setia dari Tuhan ‘kan melindungi tetap teguh

Pegang selalu janji Tuhan jangan lepaskan walau siang atau malam

Enyahlah takut atau bimbang Tuhanlah pemilik hidupmu, hidupmu.

Biar gunung-gunung pun beranjak serta bukit-bukit pun bergoncang

Kasih dan setia dari Tuhan. :,: kan melindungi tetap teguh :,:

 

10.        Khotbah

 

11.    Bernyanyi KJ No. 393:1-3 Tuhan, Betapa Banyaknya

{Persembahan I (Huria) & II (Sosial)}

      1.         Tuhan betapa banyaknya berkat yang Kau beri

Teristimewa rahmat-Mu dan hidup abadi

          Reff.:   T’rima kasih ya Tuhanku, atas keselamatanku!

Padaku telah Kau beri hidup bahagia abadi

2.         Sanak, saudara dan teman Kau b’ri kepadaku

          Berkat terindah ialah:’ku jadi anak-Mu. Reff.: ...

--------Musik-------

3.                  Setiap hari rahmat-Mu tiada putusnya

          Hendak kupuji nama-Mu tetap selamanya. Reff.: ...

 

12.     Doa Penutup (Jemaat Berdiri)

 

III.   Kata Sambutan Mewakili Keluarga Kedua Calon Pengantin

IV.   Bersalaman

(Calon Pengantin berdiri di depan Altar menghadap jemaat)

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...