PENELAAHAN
ALKITAB (PA) SEKSI REMAJA
HKBP
PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE
DISTRIK
XIX BEKASI
Jumat, 17 September 2021
“CITA-CITA REMAJA KRISTEN”
1. Bernyanyi BN.
HKBP No. 4: 1-2 Sekarang B’ri Syukur (BL 148) F=Do 4/4
1. Sekarang
b’ri syukur, kepada Tuhan Allah
Raja dan Khalikmu, seluruh jagad raya
Roh, tubuh, jwamu, muliakan nama-Nya
Berkat-Nya bagimu kekal selamanya
2. Tuhan
Allah memb’ri, anak-Nya Yesus Kristus
Kasih-Nya tak terp’ri, wujud-Nya dalam
Kristus
Manusia ditebus, dengan darah kudus
Oleh-Nya kita pun, bersyukurlah terus
2. Doa Pembuka (A. XV/ A. 23; D. XIII/ 47)
Hati manusia memikir-mikirkan jalannya,
tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya. (Amsal 16: 9)
3. Pembacaan
Nats: (Yakobus 4: 13-15)
Jadi sekarang, hai kamu yang berkata:
"Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan
tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak
tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti
uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata:
"Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."
“CITA-CITA REMAJA KRISTEN”
Dari sejak kecil hampir setiap orang diajari untuk memiliki
cita-cita. Masih
ingatkah sewaktu guru, orang tua, kakak, dan teman bertanya tentang apa yang
menjadi cita-cita dan harapan atau impian kita?
Cita-cita atau impian jenis
ini bukanlah mimpi sebagai “kembang tidur”, tetapi mimpi yang di dalamnya
berisikan cita-cita dan kerinduan untuk menggapai sesuatu, yang terkadang sulit
dipahami oleh akal sehat kita. bermimpi di sini artinya berpikir besar
mencita-citakan hal-hal yang besar dan hebat dengan memaksimalkan potensi yang
ada di dalam diri. Segala sesuatu, apa saja yang berhasil diwujudkan oleh
seseorang, berawal dari mimpi, cita-cita, angan-angan, yang ditanamkan Tuhan
dalam hati dan pikirannya, yang terjadi bukan tanpa rintangan atau
masalah. Jika masalah atau hambatan datang, jangan menunjukkan reaksi yang
negatif: misalnya mengeluh, frustasi, marah, kecewa dan putus asa, tetapi
tetap semangat karena selalu ada jalan menuju Roma.
Namun, ketika besar ada juga orang mendapat pekerjaannya di
bidang yang berbeda dari cita-citanya. Ada orang sempat bercita-cita menjadi
insinyur atau ahli Teknik atau menjadi seorang tentara. Tidak terpikir sama
sekali kalau kemudian mendapat pekerjaan yang berbeda dari semua cita-cita itu.
Begitulah hidup! Rancangan manusia tidak jarang berbeda dengan rancangan
Tuhan. Kalau pun demikian terjadi, kita harus bersyukur.
Demikian juga dengan rasul Paulus. Ia dilahirkan di Tarsus
sebagai orang Ibrani, dididik di bawah asuhan guru Taurat Gamaliel (Kisah para
Rasul 22: 3). Ia juga merupakan keturunan orang Farisi (Kisah para Rasul 22:
3). Pada mulanya Paulus bercita-cita menjalankan Taurat dengan sempurna tanpa
cacat (Filipi 3: 6). Namun di kemudian hari, dalam satu perjalanan menuju kota
Damsyik untuk mengejar, menangkapi, dan memenjarakan para pengikut Kristus, ia
mengalami peristiwa yang mengubahkan hidupnya. Tuhan Yesus menampakkan diri
dalam bentuk cahaya terang yang membutakan Paulus. Paulus pun dipanggil Tuhan
Yesus untuk memberitakan Injil-Nya kepada seluruh bangsa. Sejak saat itu, hidup
Paulus berubah sama sekali. “Tetapi apa yang dahulu merupakan
keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.” (Filipi 3: 7).
Begitu kata Paulus.
Banting tulang dalam mewujudkan cita-cita, memang wajib hukumnya.
Seperti pepatah mengatakan, “Berakit-rakit ke Hulu, berenang-renang ke
tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”. Tentu banyak hal
yang harus dilakukan agar cita-cita terwujud, misalnya seperti memilih sekolah
yang tepat, memilih tempat les atau Bimbel yang tepat. Menggapai cita-cita
tidaklah semudah membalikkan tangan.
Daud menjadi raja, dengan harus terlebih dahulu
mengalahkan Goliat. Ketika ia berhasil mengalahkan si raksasa itu, ia sedang
menapaki anak tangga baru yang lebih tinggi dalam kehidupannya.
Yusuf harus melewati masa-masa tersulit
dalam hidupnya: dijual menjadi budak, difitnah dan dipenjarakan karena
mimpinya yang besar. Meski demikian, ia tetap berpegang pada visi yang diterima
dari Tuhan dengan hidup seturut kehendak Tuhan, sampai saatnya Tuhan bertindak
sehingga mimpi yang besar itu menjadi kenyataan dan hidup Yusuf, ia pun menjadi
berkat bagi banyak orang.
Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika
Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." (Yakobus
4: 15). Apapun yang kita cita-citakan, sebanyak apapun itu, sesering apapun
berganti-ganti, tetap bawalah cita-cita dan keinginanmu dalam doa pada
Tuhan. Kita bisa membuat perencanaan apa pun yang sangat tinggi setinggi
bintang di langit, sangat indah seindah rembulan, tetapi tetap keputusan
terakhir ada di dalam tangan Tuhan. Apakah
cita-cita Anda sekarang ini?
Apa pun cita-cita itu, tetaplah belajar mendengar dan mengikuti
rancangan yang Tuhan tetapkan itu dalam hidup Anda. Bersiaplah untuk menempuh
tikungan tak terduga. Rancangan yang kamu susun jika seiring dengan rancangan
Tuhan, syukuri dan bersemangatlah. Jika rancangan cita-citamu yang kamu susun
berbeda dengan yang Tuhan sediakan bagimu, sesuaikanlah dirimu dengan segera. Rancangan
Tuhan adalah rancangan penuh damai sejahtera yang memberikan hari depan cerah
yang penuh harapan. (band. Yeremia 29: 11).
Dalam
kitab Mazmur 1: 1-3 dikatakan bahwa “Berbahagialah orang yang tidak berjalan
menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan
yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat
TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang
ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang
tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”. Apa saja
yang diperbuatnya berhasil artinya, cita-cita kita sebagai remaja Kristen akan
berhasil jika berdasarkan frman Tuhan atau bersumber dari Tuhan sendiri.
Sekarang,
yang harus dilakukan remaja Kristen untuk menggapai masa depan yang lebih baik
adalah dengan menentukan cita-citanya yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Kemudian, imani dan yakini kejar bahwa cita-cita dan harapan itu akan berhasil
sesuai dengan janji Tuhan. Tuhan memberikan manusia akal dan pikiran yang
dipergunakan untuk memecahkan masalah dan sebagai remaja Kristen, harus sadar
bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan
dalam hidup. (band. Roma 8: 28). Oleh karena itu apapun cita-cita kita,
berdoalah meminta pertolongan Tuhan, dan kejarlah dengan semangat penuh syukur.
Amin.
5. Diskusi
·
Apakah
Anda seorang remaja Kristen yang sudah memiliki cita-cita yang solid. Hambatan
apa yang Anda miliki, dan peluang apa yang Anda miliki hingga sekarang?
·
Jika
kelak keadaan tidak seperti cita-citamu semula, apa persiapan Anda untuk itu?
6. Menyanyi BN HKBP
No. 688: 1-2 Tuhan As=Do 4/4
1. Tuhan, ‘pabila tutur kataku, membuat sakit
hati kawanku.
Pikiran serta perbuatanku. Ampunilah.
2. Pabila salah perbuatanku, membuat sakit hati
kawanku.
Sikapku melawan
perintah-Mu. Ampunilah.
7. Doa Syafaat
8. Bernyanyi BN. HKBP No. 763: 1 Bila Yesus
Serta-Mu G=Do 4/4
(Persembahan)
1. Bila
Yesus sertamu, s’lamatlah.
Yesus
yang menolongmu, s’lamatlah.
Imanmu
s’makin teguh. Pengharapanmu penuh.
Yesus
dalam hidupmu, s’lamatlah.
S’lamatlah
jiwamu, bila Yesus sertamu s’lamatlah.
‘Kan
bersinar bagimu bintang pengharapanmu,
Bila
Yesus sertamu s’lamatlah.
9. Doa Bapa Kami - Berkat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar