BERMEGAH DALAM TUHAN
(Mazmur 20: 1-10)
Kata “bermegah” berarti membanggakan, membesarkan, menyombongkan diri atau berlaku lebih dari pada yang lain. Membangga-banggakan diri tentang hal-hal yang lahiriah atau materi. Teknologi telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi (smartphone) yang semakin canggih dan penggunaan media sosial yang begitu memasyarakat, memudahkan kita untuk pamer foto melalui media sosial yang ada. Foto atau video traveling, makanan yang kita santap, belanjaan yang kita bawa, kegiatan nongkrong di kafe bersama grup atau komunitas yang kita miliki, semua dipamerkan melalui media sosial. Apa tujuannya? Sebagian besar karena mencari penghargaan diri. Ingin harga diri terangkat dengan memamerkannya. Perilaku pamer dan pencitraan diri ini marak, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Berlomba pamer ini dan itu, demi pengakuan, status, gengsi dan kepuasan diri mereka memajang kebijaksanaan, kekuasaan, dan kekayaannya. Pendapat beberapa ahli, orang bisa melakukannya karena kurang perhatian dan butuh pengakuan. Ingin terlihat sebagai pribadi yang happy, mesra, bahagia, kuat dan berkuasa, padahal kenyataannya tidak selalu begitu. Semua yang kita miliki karena anugerah semata. Tuhan ingin agar kita tidak bermegah karena apa yang kita miliki. Kalaupun ingin bermegah, baiklah kita bermegah karena memiliki Tuhan. Karena pemahaman, pengenalan dan percaya kepada-Nya. Kita percaya Tuhan adalah Allah yang berkuasa. Segala kepintaran, kekuasaan, dan kekayaan kita tidak ada artinya sama sekali di hadapan-Nya. Janganlah menaruh kepercayaan kepada materi dan tampaknya memberi kita kenyamanan. Apa yang sedang Anda pamerkan? Kecantikan, kegantengan, kebijaksanaan, kekuatan atau kekayaankah?
Daud menaruh kepercayaannya pada Tuhan dan mempersembahkan korban persembahannya. Daud bukan sekadar seorang raja atau prajurit. Ia juga seorang pemazmur, seorang pemusik dan penyair! Pengatur formasi para penyanyi di rumah Tuhan (1Taw. 6: 31-44). Mazmur 20 adalah nyanyian sebelum peperangan, memberitahu bagaimana bangsa Israel mempersiapkan dirinya untuk perang. Daud mengaku dalam Mazmur ini bahwa Tuhan adalah Raja yang sejati yang berdaulat atas segala sesuatu. Tuhanlah yang membuat seseorang bertakhta sebagai raja. Tuhanlah yang memberikan keturunan kepada raja. Daud raja Israel percaya bahwa Tuhanlah pemimpin dalam peperangan dan membuat semua rencana raja berhasil. Daud menaruh kepercayaan kepada Tuhan.
Mari bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita. Amin. Selamat hari Minggu! (NS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar