KEKAYAAN
KASIH KARUNIA TUHAN
(Efesus
1: 3-14)
Lagu berjudul "Tears in heaven" adalah balada yang ditulis
oleh Eric Clapton dan Will Jennings mengisahkan kisah nyata tentang
jeritan hati seorang Ayah yang menghadapi kematian anaknya yang berusia empat tahun, yang
jatuh dari jendela apartemen di lantai 53 di New York, pada tahun 1991. Clapton, yang tiba di
apartemen tak lama setelah kecelakaan itu, tampak putus asa selama
berbulan-bulan setelah itu. Clapton menulis: "Would
you know my name, if I saw you in heaven? Would it be the same, if I saw you in
heaven...?" Rupanya sang penulis menyadari dan mempunyai dasar
pemahaman bahwa keadaan di sorga itu tidak ada lagi "milik" kepunyaan
dalam artian ikatan keluarga tersendiri sebagaimana di dunia ini. Dia sadar
kalau suatu saat bertemu di surga keadaannya akan menjadi lain. Tetapi dengan
meyakini bahwa keberadaan anaknya telah berada di sorga itu memberikan harapan
kepadanya, bahwa suatu saat sang ayah ini akan dipertemukan dengan anaknya.
Sorga adalah tempat dirindukan oleh manusia. Banyak
imajinasi orang-orang mengenai sorga. Banyak orang dan agama yang
mendeskripsikan sorga menurut keyakinannya masing-masing. Namun seperti apakah
sorga yang sesungguhnya?
Alkitab mencatat sebanyak 420 kata syamayim
dalam Perjanjian Lama dan 284 kata ouranos dalam Perjanjian Baru
yang berarti sorga. Terdapat tiga macam sorga yang ditulis Alkitab. Pertama, sorga
yang paling sering disebut dalam Perjanjian Lama, yaitu langit atau cakrawala
yang terdiri dari awan-awan dan burung-burung beterbangan. Lalu sorga yang
kedua adalah luar angkasa, tempat bintang-bintang, bulan, planet, dan benda
angkasa lainnya. Dan kemudian sorga tempat kediaman Allah. (lih. Yes. 6: 1; Mzm 11: 4; 102: 19; lihat juga
Mat. 5:16; 6: 9; Mrk 11:25; Why 3:12; 4: 2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar