Dalam Yesus Ada Kelegaan
T
|
ema
Injil Matius pasal 11 ini adalah hidup yang berpusat pada Kristus. Para
pengikut Kristus sebagai warga Kerajaan Surga, harus hidup dalam kebenaran-Nya.
Hidup berpusat kepada Kristus tidaklah mudah, semuanya itu tersembunyi bagi
orang bijak dan orang pandai, tetapi dinyatakan kepada orang kecil (ay.25).
Orang
dunia menyimpulkan bahwa orang yang bernubuat, mengusir setan, melakukan
mujizat pastilah orang Kristen hebat. Namun cara pandang Tuhan berbeda dengan
dunia; tidak semua orang yang berseru dalam nama-Ku masuk Kerajaan Surga
(Mat.7:21-23). Tuhan ingin setiap anak Tuhan mempunyai cara pandang seperti
Kristus dengan demikian orang dapat melihat dengan tajam dan menarik kesimpulan
yang berbeda dengan dunia pada umumnya. Respons kekristenan adalah melepaskan
semua yang menjadi keinginan daging dan berbalik pada Kedaulatan Tuhan. Kepandaian
kalau tidak ditaklukkan di bawah Kristus maka semakin pandai seseorang justru
semakin menunjukkan kebodohannya. Alkitab menyatakan orang yang kurang hikmat
hendaklah ia meminta hikmat dari Tuhan.
Yesus menceritakan sebuah perumpamaan
tentang anak-anak yang bermain “drama” di pasar. Beberapa anak laki-laki dan
perempuan melakukan permainan pesta perkawinan. Selain sepasang pengantin
perempuan dan laki-laki, mereka juga membutuhkan pemain seruling, dan beberapa
anak berdansa di pesta perkawinan itu. Meskipun pengantin perempuan dan
laki-laki telah siap dan salah satu anak telah memainkan seruling, anak yang
lain menolak untuk berdansa. Mereka tidak tertarik dengan permainan itu.
Kemudian, beberapa anak melakukan permainan penguburan. Salah seorang dari
mereka harus bermain sebagai orang yang meninggal, sementara yang lainnya
menyanyikan lagu perkabungan. Sisanya harus meratap, tetapi mereka menolak. Anak-anak
yang mengusulkan permainan pesta perkawinan dan penguburan, menggambarkan
Yohanes Pembaptis dan Yesus yang datang secara berurutan. Anak-anak yang
menolak berpartisipasi di dalam permainan itu adalah orang-orang Yahudi.
Yohanes datang kepada mereka dan menyanyikan nyanyian berkabung, tetapi mereka
tidak mau mendengarkan dia. Kemudian Yesus datang dan dengan berbagai cara
membawa kabar sukacita dan kebahagiaan: Orang-orang Yahudi mengejek dan menyingkirkan-Nya.
Karena dosa, manusia merasa diri lebih pandai dari Allah. Dosa menyebabkan
manusia mengalami kesengsaraan. Sebagai gambaran dari kesengsaraan ini adalah letih
lesu dan berbeban berat (ay.28). Letih lesu dan berbeban berat suatu kondisi di
mana orang sudah tidak tahan lagi dengan beban atau tuntutan yang ada hingga
sampailah orang pada suatu titik keputusasaan. Bertobat dan kembalilah kepada Tuhan.
Relakanlah hidupmu dipelihara oleh Tuhan, maka kamu akan mendapatkan kelegaan! Selamat hari Minggu.
Amin. (NS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar