RENUNGAN
MINGGU TRINITATIS15 JUNI 2014
MINGGU TRINITATIS15 JUNI 2014
Kejadian
1:1-2+4a
Minggu ini dinamai Trinitatis,
artinya ke-tiga esaan Tuhan. Nama Trinitatis, tidak berarti bahwa Tuhan yang
diberitakan Alkitab ada tiga, Tuhan orang Kristen adalah satu. Dalam Ulangan 6:4 dikatakan “Dengarlah, hai orang Israel: “TUHAN itu Allah
kita, TUHAN itu esa!”. Namun
Dia, Tuhan yang Satu itu menyatakan diriNya kepada umat berdosa dengan tiga
cara.
Karena kemuliaan Jahwe,
manusia berdosa tidak boleh melihat Tuhan. Itu sebabnya Dia menyatakan diriNya
kepada manusia berdosa dengan tiga jalan, supaya manusia boleh mengenal Dia.
Pertama, Jahwe yang Mulia itu menyatakan diriNya sebagai Bapa, Tuhan diatas
segalagalanya. Dia kita sapa sebagai Bapa, karena Dia sumber segala sesuatu;
Dia adalah asal segala sesuatu. Kedua, Dia kita kenal sebagai Allah Anak, Yesus
Kristus. Allah Anak artinya, Allah berada ditengahtengah dunia. Karena dosa,
manusia tidak mengenal Tuhan. Berulangulang Tuhan memanggil manusia supaya
kembali kepadaNya, namun manusia tidak mempedulikan ajakanNya. Itu sebabnya,
Dia sendiri yang hadir ditengatengah manusia, supaya manusia boleh bergaul,
bertemu dengan Tuhan. Itulah yang dimaksud Allah Anak (Tuhan Yesus Kristus).
Dia hadir sebagai manusia ditengahtengah dunia, supaya manusia boleh bertemu dengan
Dia. Ketiga, setelah Tuhan Yesus naik ke surga, Dia menyatakan diriNya di dalam
bentuk Roh. Dia berada dimanamana, bukan hanya di Palestina, tetapi Dia berada
dimanamana. Roh Kudus yang mengajar kita tentang keberadaan Tuhan Yesus dan
tentang pekerjaanNya selama Dia melayani dan berada di dunia. Itulah yang
dimaksud dengan Trinitatis, ke tiga esaan Tuhan. Trinitatis adalah jalan atau
cara Tuhan menyatakan diriNya kepada manusia, supaya manusia percaya atau
kembali kepada Dia, Tuhan yang menjadi sumber kita.
Pernyataan seperti itu yang
disampaikan kotbah Minggu ini, Kejadian 1:1-2+4a. Keberadaan ciptaan Tuhan
menyatakan Tuhan yang menciptakan bumi semesta. Bila kita melihat lukisan yang
indah, kita langsung bertanya: Siapa pelukisnya? Bila kita melihat sesuatu
benda atau produk yang bagus, kita langsung bertanya “Siapa penciptanya? Bila
kita mendengar nyanyian yang bagus, kita spontan bertanya “Siapa penggubahnya?
Karena keindahan sesuatu yang dilihat, kita mencari sumbernya. Itulah kebiasaan
manusia. Keindahan ciptaan yang ada di bumi ini, menyatakan dan memperkenalkan
penciptaNya.
Hal seperti itu yang
disampaikan oleh nats kotbah Minggu ini. Karena kehebatan dan keindahan terang
yang diciptakan Tuhan, kita memuji Dia Pencipta Alam Semesta. Dalam kitab
Kejadian, khusus pasal 1, penulis bersaksi bahwa terang dan semua ciptaan Tuhan
menyatakan kehebatan dan kemuliaan Tuhan. Kemuliaan dan keagungan Tuhan
dinyatakan di dalam kehebatan FirmanNya: Berfirmanlah Allah: "Jadilah
terang." Lalu terang itu jadi”. Hanya dengan firmanNya, segala sesuatu menjadi ada. Hanya dengan firmanNya
alam semesta menjadi ada.
Dengan melihat
kehebatan dan keindahan penciptaan Tuhan atas bumi ini, orang percaya
menciptakan lagu pujian. Christian Ernst Graft pada tahun 1766 menciptakan lagu
yang diterjemahkan dalam bahasa Batak, Buku Ende No. 192 “O Tuhan Jesus Raja ni
sudena” (Kidung Jemaat No. 19, Tuhanku Yesus Raja alam raya). Alam ciptaan
Tuhan menyatakan kehebatan penciptaan Tuhan dan mengajak orang percaya memuji
Tuhan Pencipta alam semesta.
Selamat Hari
Minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar