TETAPLAH MENYUARAKAN KEBENARAN
(Amos 7:10-17)
Sebagai nabi Tuhan, Amos hanya memiliki satu pesan,
dan itu diulang setiap kali dia berbicara “Karena tiga perbuatan jahat,
bahkan empat…”. Pesannya tidak diterima, menimbulkan
oposisi dan permusuhan dari elit agama bangsanya. Walau tengah menghadapi tantangan, Amos tetap bertahan dalam
mengkhotbahkan pesan Allah. Amos bukanlah seorang pengkhotbah yang
terlatih, pengakuannya "Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk
golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan.
Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN
berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.” (ay. 14-15).
Bau domba dan padang penggembalaan menempel di pakaiannya, memastikan
bahwa apa pekerjaannya. Amos meninggalkan tanah
kelahirannya tanah Tekoa, meninggalkan pekerjaannya, penghasilannya, kehidupan
nyamannya, bahkan merelakan kelemahan-kelemahan sifat pribadinya diubah demi
mengerjakan panggilan Tuhan. Amos melepaskan segala sesuatu kesenangannya demi Tuhan.
Amos tegas dalam sikap dan ucapannya dalam menyampaikan pesan Tuhan. Tanpa ragu, tanpa takut, terus melangkah
bersama Tuhan apapun ancaman dan bahaya yang dihadapinya. Walau berhadapan
dengan kekuatan politik dan agama zamannya. Amos tidak berkompromi, Amos menghadapi segala kesulitan, tantangan, dan penderitaan itu dalam melayani Tuhan.
Amazia adalah seorang imam di kota yang merupakan
pusat ibadah sepuluh suku Israel, namun Amazia tidak melayani sesuai dengan
kehendak Tuhan. Ia melayani sekehendak hatinya. Ia sama sekali tidak mengetahui
apa kehendak dan maksud Tuhan untuk bangsanya, malah ia menjadi penentang
rencana dan kehendak Tuhan, hanya karena nubuatan Tuhan mengandung pesan
teguran yang keras!
Begitulah,
ada kecenderungan bagi para pelayan Tuhan untuk “bermain aman”. Selalu
tergoda untuk tidak mengganggu dunia bahkan hidup dengan cara dunia. Tuhan Yesus
mengingatkan, “Dunia tidak dapat membenci kamu, tetapi ia membenci Aku,
sebab Aku bersaksi tentang dia, bahwa pekerjaan-pekerjaannya jahat.” (Yoh.
7:7).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar