Hidup Dalam Pemeliharaan Tuhan
(2 Rajaraja 4: 42-44)
Munculnya
berbagai penyakit saat ini, seperi virus flu burung, kanker, sars, terutama
virus corona (covid-19) saat ini dengan banyak varian terbaru, tentu
menimbulkan rasa takut dan kuatir bagi setiap orang, apalagi
yang bersangkutan pernah terpapar. Ada
banyak orang yang terpapar, dan bahkan ada yang kehilangan nyawa.
Hal ini juga mau membuktikan kepada kita, bahwa setiap manusia
sangat dekat dengan kematian. Itu
sebabnya manusia selalu dibayangi oleh kegelisahan, ketakutan dan kekuatiran.
Akan tetapi bagi setiap orang yang percaya akan kuasa pemeliharaan
Tuhan, akan selalu berpengharapan dan mengatakan bahwa di dalam tangan
Tuhan ada rasa aman dan tenteram.
Dalam
perikop ini, digambarkan bagaimana penduduk di Gilgal merasa kuatir oleh karena
bencana kelaparan (ay. 38) yang adalah akibat dari kesetiaan mereka kepada
Allah, bagaimana mereka telah berpaling kepada ilah-ilah/berhala.
Akan tetapi, saat ini dapatkah kita katakana bahwa virus corona
ini merupakan hukuman Tuhan atas dunia ini? atau
semacam tantangan iman dan kesetiaan kita terhadap Allah.
Mengajar kita untuk semakin mendisiplinkan diri dalam segala hal?
serta menumbuhkan iman pengharapan dan persekutuan kita yang
semakin akrab dengan Tuhan?. Dalam hal
ini bagaimana gereja hadir memberikan penghiburan dan menguatkan harapan umat.