PERTOLONGAN TUHAN SELALU HADIR
(1 Raja-raja 19:1-18)
Mengapa ada kebencian, permusuhan dan penolakan
kepada seseorang: adalah jikalau kepentingannya terganggu atau tersinggung.
Pada umumnya manusia tidak mau kebebasannya diganggu, dihalangi apalagi
dibubarkan, pasti dia akan mengadakan perlawanan. Jikalau dia tidak mampu
secara terang-terangan biasanya dia akan memakai media lain, misalnya pihak
ketiga. Itu sebabnya begitu sulitnya kita menegakkan kebenaran, keadilan,
mengembalikan keadaan yang sebenarnya, baik peraturan atau model pelayanan di
gereja sekalipun. Terkadang jemaat sepertinya tidak bisa mengkritisi pelayanan di gereja, dan pelayan gereja tidak
bisa mengkritisi kebiasaan “yang salah“ dari jemaat, sebab dapat menimbulkan
kekurang harmonisan dan
persekutuan bahkan skisma di tengah gereja. Tetapi, sebagai umat percaya,
apakah kita akan berdiam diri dan membiarkannya
atau kita bertindak tidak mau tau, atau lebih baik cari aman, tidak mau
berhadapan dengan resiko untuk sebuah kebenaran?
Ada
kecenderungan, manusia bersikap masa bodoh, atau tidak peduli, sebab
takut kehilangan kepentingan pribadi, tidak mau ambil resiko. Apalagi jikalau
berhadapan dengan kesewenang-wenangan penguasa. Pemerintah memiliki segalanya,
hukum, polisi, pengacara dan kekuasaan. Tetapi
tidak dengan Elia. Dia dengan berani menegor Raja Ahab dan isterinya Izebel
yang berlaku semena-mena terhadap seorang
Nabot, petani kecil dan miskin.
Raja Ahab oleh pengaruh dan kuasa isterinya tidak lagi takut akan Tuhan, mereka
merampas kebun anggur Nabot dan membunuhnya. Raja Ahab membiarkan bangsa Israel
untuk menyembah dewa-dewa Baal serta
meninggalkan jalan Tuhan. Nabi
Elia juga memprotes praktek peribadahan bangsa Israel yang menyembah dewa Ball,
yang semuanya melahirkan kebencian dari Raja Ahab hingga berencana untuk
membunuh nabi Elia. Menyadari bahwa akibat
dari segala apa yang dia katakan kepada Ahab dan tindakannya yang membunuh 400
orang imam dewa Ball, nyawanya terancam, sehingga dia melarikan diri ke
Berseba, Horeb. Dalam pelariannya,
sepertinya dia menyesali semua apa yang dia katakan kepada Ahab, bahkan
menyesali Tuhan akan penderitaan yang dialaminya akibat kepatuhannya kepada
perintah Tuhan, akibat kepeduliannya terhadap kehidupan keagamaan
Israel. Tetapi Tuhan tidak membiarkannya,
Tuhan memberikan pendampingan hidup, mencukupkan kebutuhannya, melindungi serta
memberikan pengharapan. Tuhan tidak membiarkannya putus asa, bahkan Tuhan
menuntunnya untuk pekerjaan lain demi kesejahteraan umat-Nya Israel, demi
keselamatan dan kehidupan umat-Nya.
Suatu
hal yang menarik adalah kepatuhan dan kesetiaan Elia, dia lebih takut kepada
Tuhan, sehingga dia mau mendengar dan setia melakukan apa yang kemudian Tuhan
perintahkan untuk dia lakukan. Tuhan membangun suatu pengharapan baru bagi Elia
dan menjanjikan akan adanya sebuah perubahan. Tuhan akan berperang membela
umat-Nya, Tuhan akan mengalahkan segala kesombongan dan kelaliman dan akan
membalaskannya, sementara Tuhan akan
senantiasa melindungi, mengasihi Elia dan umat-Nya yang tetap setia dan percaya
kepada-Nya. Pertolongan Tuhan akan senantiasa hadir dan nyata kepada setiap
orang yang bersandar dan percaya kepada
Tuhan. Percayalah Tuhan akan menolong dan menyelamatkanmu. (HS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar