Hiduplah Dalam Iman
Dan Kasih
(Roma 12: 9-21)
S
|
eseorang sedang melewati hutan melihat seekor Serigala
yang sudah lumpuh keempat kakinya. Ia ingin tahu bagaimana Serigala itu dapat
bertahan hidup. Lalu ia melihat seekor Harimau datang dengan membawa seekor
Kijang hasil buruannya. Harimau itu makan sepuasnya dan meninggalkan sisanya.
Serigala tersebut makan dari sisa Harimau tersebut. Orang itu pun mulai
mengagumi kebaikan Tuhan dan berkata dalam hati: “Aku juga akan menganggur di
rumah saja dengan penuh kepercayaan kepada Tuhan karena Ia akan mencukupi
segala kebutuhanku!” Ia melakukan niatnya berhari-hari lamanya, tetapi tidak
terjadi apa-apa. Ketika orang yang malang itu sudah hampir mati, terdengarlah
suara menyapanya: “Hai, engkau orang yang sesat, bukalah matamu kepada
kebenaran. Berhentilah meniru Serigala yang lumpuh!”
Di jalan ia melihat
seorang gadis kecil menggigil kedinginan dengan pakaiannya yang tipis. Tiada
harapan baginya untuk mendapatkan cukup makanan. Ia menjadi marah dan berkata
kepada Tuhan, “Mengapa hal ini Kau biarkan terjadi? Mengapa engkau tidak
berbuat sesuatu?” Sementara waktu Tuhan tidak berkata apa-apa. Malam harinya
Tuhan menyapa si peniru Serigala tersebut: Aku telah berbuat sesuatu. Aku
menciptakan engkau! Dan membawa engkau kepada gadis itu, tapi hatimu sama
sekali tidak tergerak untuk menolong gadis malang itu.
Sering kita berpikir
bahwa Tuhanlah yang harus bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi. Baik
masalah, bencana, dan penderitaan. Tuhanlah yang harus
turun tangan untuk menyelesaikan.
Rasul Paulus menasihati orang percaya tentang bagaimana caranya
kita tampil dalam dunia sebagai tubuh Kristus, bahkan terhadap dunia yang
menganiaya kita, dan terhadap orang lain yang menderita penganiayaan dunia.
Bahwa kita sebagai alat-alat Tuhan untuk mewujudkan damai
sejahtera. Damai sejahtera bagi semua orang adalah tujuan
Allah dalam Kristus. Damai sejahtera tidak cocok dengan kejahatan, karena
itulah tubuh Kristus harus tampil beda, karena selalu akan ada ketegangan
dengan dunia. Namun kejahatan harus dikalahkan! Hanya, cara kita mengalahkan
kejahatan ialah dengan memberkati penganiaya dan berbuat baik kepadanya, supaya
dia bertobat. Cara itu bisa saja terasa tidak adil, tetapi rasul Paulus
mengingatkan kita bahwa di balik semua yang terjadi, Allah akan mengerjakan
keadilan. Berhentilah
meniru Serigala yang lumpuh!” Selamat hari Minggu. Amin. (NS)