JANJI DAN KUASA ALLAH
(Kejadian
9: 8-17)
J |
anji ibaratnya sebuah pisau
bermata dua, di satu sisi ia dapat menenangkan hati seseorang, karena
memberikan harapan. Karena memberikan kejelasan, pemecahan masalah, solusi.
Mendengar janji tersebut, membuat perasaan menjadi tenang. Kemudian di satu
sisinya lagi, janji dapat menyakiti hati seseorang, bila janji tidak ditepati,
bohong, janji manis palsu. Akibatnya bisa seperti dihempaskan. Melalui janji boleh menjadi salah satu tolak ukur
penilaian seberapa besar orang tersebut dapat dipercaya. Kata orang bijak
“janji merupakan sebuah hutang yang harus dibayar”. Kita berhutang, ada hak
seseorang di dalamnya yang harus kita bayar. Jadi berhati-hatilah untuk membuat
janji!
Allah berkuasa dan selalu menepati janji. Allah memberitakan
berita gembira kepada Nuh: tidak akan ada lagi air bah; kehidupan di bumi tidak
akan ditenggelamkan. Janji Tuhan ini, bukanlah sebuah persetujuan antara
pihak-pihak tertentu namun keputusan sepihak dari Allah. Akhir dari kehidupan
di bumi bukanlah sebuah bencana melainkan penggenapan janji Allah.
Hingga hari ini beberapa orang kuatir akan bencana besar yang
sedang mengancam dunia. Bencana alam atau perang yang tak terkendalikan yang dapat
memicu kehancuran dunia.
Alkitab mencatat
bahwa Allah, Pencipta semesta, tidak membiarkan bumi hilang tenggelam melainkan
melindunginya. Dunia di mana kita hidup senantiasa dilindungi Tuhan termasuk
dari "kejahatan besar" (Kejadian 6:5). Allah berjanji untuk tidak
menggunakan kekuatan penghancur sebagai jalan keluar terakhir. Dia tidak akan
menenggelamkan bumi dengan air bah guna menghilangkan kejahatan. Sedari
sekarang, "Dia memberikan matahari baik bagi mereka yang baik dan mereka
yang jahat" (Matius 5: 45).
Busur Tuhan ditaruh
di awan, menjadi tanda perjanjian antara Tuhan dan bumi, perlambang kesabaran Tuhan.
Tuhan "merentangkan busur-Nya di langit"; dia meletakkan senjata-Nya.
Dia memperdamaikan dirinya dengan manusia. Busur Tuhan tampak melengkung
sebagai akibat dari tali kekang yang menahannya. Allah dengan sabar, penuh
dengan tenaga yang siap untuk dilepaskan. Dengan itu Ia mengingat perjanjian-Nya
yang kekal antara Dia dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di
bumi."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar